Konten Berita

...

Yuk, Kenali dan Cegah Kanker Payudara Sejak Dini!

Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami perempuan di Indonesia. Kabar baiknya, penyakit ini bisa dideteksi lebih awal dan peluang kesembuhan akan jauh lebih besar kalau kita lebih waspada. Jadi, tidak ada salahnya mulai sekarang kita lebih peduli dengan kesehatan diri sendiri.

Kenapa Perlu Waspada?

Kanker payudara sering datang tanpa gejala yang jelas di awal. Banyak kasus baru terdeteksi ketika sudah masuk stadium lanjut. Nah, inilah pentingnya kita mengenali tubuh sendiri dan rutin melakukan pemeriksaan.

Tanda-Tanda yang Perlu Diperhatikan

Tidak semua benjolan itu kanker, tapi lebih baik tetap diperiksa. Beberapa tanda yang patut membuat kita waspada antara lain:

  1. Ada benjolan atau penebalan di payudara atau ketiak
  2. Perubahan bentuk atau ukuran payudara
  3. Puting masuk ke dalam atau keluar cairan yang tidak biasa
  4. Kulit payudara tampak mengerut atau bertekstur seperti kulit jeruk

Kalau menemukan hal-hal di atas, segera periksa ke fasilitas kesehatan, ya.

Cara-Cara Mudah Mencegah Kanker Payudara

Pencegahan itu dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Beberapa langkah sederhana tapi sangat bermanfaat antara lain:

1. Rajin SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Cara ini mudah, bisa dilakukan di rumah, dan hanya butuh waktu 5–10 menit setiap bulan. Biasanya dilakukan pada hari ke-7 sampai ke-10 setelah menstruasi. Dengan SADARI, kita bisa tahu jika ada perubahan yang mencurigakan.

2. Pemeriksaan Klinis & Mammografi

Untuk perempuan usia 40 tahun ke atas, pemeriksaan rutin seperti skrining mammografi sangat dianjurkan. Tidak menunggu ada keluhan, justru untuk mencegah masalah lebih besar.

3. Jaga Berat Badan & Pola Makan

Mengurangi makanan berlemak berlebih, perbanyak sayur, buah, dan makanan tinggi serat bisa membantu menurunkan risiko kanker.

4. Tetap Aktif Bergerak

Olahraga teratur seperti jalan santai 30 menit setiap hari bisa membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan payudara.

5. Batasi Alkohol & Hindari Rokok

Keduanya terbukti meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker payudara.

6. Menyusui Itu Baik

Bagi ibu yang memiliki bayi, menyusui dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Selain sehat untuk ibu, juga sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi.

Kapan Harus ke Dokter?

Kalau merasa ada perubahan yang janggal atau tidak yakin dengan hasil SADARI, segera konsultasikan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Deteksi dini itu penting, dan tenaga kesehatan siap membantu.

Ayo Sayangi Diri, Mulai Sekarang!

Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Kanker payudara bisa dicegah, dan peluang sembuh sangat besar bila terdeteksi sejak dini. Yuk mulai lebih peduli dengan tubuh sendiri dan ajak orang terdekat untuk melakukan hal yang sama

...

Yuk, Kenali gejala dan cara pencegahan Monkepox.

penyebaran virus monkeypox memang rendah tapi tetap harus diwaspadaiIlustrasi : Cacar monyet (Monkeypox)

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Singapura baru saja mengonfirmasi temuan kasus pertama infeksi cacar monyet ( monkeypox). Penyakit ini terbawa oleh warga negara Nigeria berusia 38 tahun yang datang pada 28 April lalu dan tebukti positif mengidap cacar monkeypox (cacar monyet).

 

Mengingat letak geografis singapura yang berdekatan dengan Kota Batam,. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas l Batam menyatakan akan meningkatkan kewaspadaan terhadap setiap orang yang datang ke Indonesia melalui pelabuhan dan bandara di Batam.

Virus monkeypox sebagian besar ditularkan ke manusia dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata (kera). Infeksi pada manusia pernah dilaporkan pada penangkar kera yang terinfeksi, tikus hutan dan tupai, dimana hewan pengerat/tikus menjadi penyebab terbesar penularan virus ini. Virus monkeypox mirip dengan cacar pada manusia Karena Monkeypox mirip sekali dengan penyakit ruam lain, seperti cacar, cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat. Monkeypox hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium khusus dengan sejumlah tes yang berbeda. Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, namun monkeyfox bisa berakibat fatal.

Gejala mulai timbul 14-21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus monkeypox dengan gejala demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, mialgia (nyeri otot), dan asthenia (kekurangan energi). Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh. Seseorang dapat terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.

Untuk mencegah tertularnya virus monkeypox, hindarilah kontak dengan tikus dan primata terinfeksi serta membatasi paparan langsung terhadap darah dan daging yang tidak dimasak dengan baik, Membatasi kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi harus dihindari, Memakai sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya yang sesuai saat menangani hewan yang terinfeksi dan ketika merawat orang yang sakit, Petugas kesehatan dianjurkan melakukan vaksinasi dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

 

JD- PE

Kontak Kami