- Admin Dinkes
- Senin, 20 Januari 2020
- 5113
Waspada Terhadap Bahaya Ginjal Kronis
Ilustrasi Sakit Gijal (Honestdocs)
Penyakit ginjal kronis merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit. Penyakit ginjal merupakan gangguan fungsi pada organ ginjal yang terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. biasanya penyakit ginjal timbul secara perlahan dan sifatnya menahun. pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. Gagal ginjal kronis apabila tidak ditangai dapat menjadi gagal ginjal akhir (ESRD), yakni setelah terjadinya penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau transplantasi ginjal. GGK umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya. Namun dalam berapa kondisi, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal kronis. Dalam jangka panjang, kondisi-kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga fungsi ginjal menurun.
Gejala Ginjal Kronis stadium lanjut umumnya mengalami beberapa gejala, seperti sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urine. Diagnosis diperlukan setelah gejala mulai mencurigakan. Tidak hanya itu, hal-hal seperti riwayat penyakit pengidap dan keluarga, dan beberapa pemeriksaan fisik akan dilakukan. Untuk memastikan kondisi ginjal seseorang, maka terdapat beberapa tes yang perlu dijalankan, seperti: tes darah, tes urine, pemindaian dan biopsi ginjal.
Hampir semua penyebab Gagal Ginjal Kronik bersifat ireversibel (tidak dapat pulih kembali), pengobatannya adalah untuk menghambat progresifitas ke arah gagal ginjal terminal. Secara umum, pada penderita Gagal Ginjal Kronik disarankan untuk membatasi asupan natrium (garam) dan protein terutama protein hewani. Penderita yang obesitas harus mengatur pola makan (diet) untuk menurunkan berat badannya. Dalam hal ini penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli ginjal dan dokter ahli gizi. Bagi penderita diabetes yang utama adalah mengendalikan dan menjaga kadar gula darahnya agar tetap terkontrol.
Penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi efektif dalam mengurang risiko penyakit ginjal dan dapat mengurangi proteinuria. Olah raga yang teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah dan tekanan darah. Anemia (hemoglobin yang rendah) dapat diatasi dengan pemberian eritropoitin, asam folat, vitamin B12, dan zat besi. Bila kadar fosfor serumnya tinggi, dapat diberikan obat – obatan pengikat fosfor baik berupa kalsium atau non kalsium. Selain itu, penting juga untuk menghindari obat – obatan yang dapat bersifat toksik terhadap ginjal.
Keberhasilan pengobatan gagal ginjal akan sangat tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Walau demikian seringkali gagal ginjal kronis sulit disembuhkan, namun pengobatan dapat diupayakan untuk membantu mengatasi tanda dan gejala gagal ginjal kronis, mengurangi komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Karena, jika ginjal sudah mengalami kerusakan yang parah, maka diperlukan pengobatan gagal ginjal stadium akhir yang rumit dan mahal.
Dalam rangka mengobati gagal ginjal Dokter akan berupaya untuk memperlambat atau mengendalikan penyakit atau kondisi medis penyebab gagal ginjal tersebut. Pilihan pengobatan pun bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Namun celakanya, kerusakan ginjal dapat terus memburuk bahkan ketika penyakit yang mendasarinya, seperti tekanan darah tinggi, telah dikendalikan.
-Admin