- Admin Dinkes
- Kamis, 13 Oktober 2022
- 6161
Tips Aman Penggunaan Obat Pada Anak
Obat lazimnya berfungsi membantu proses penyembuhan penyakit. Namun, memberikan obat untuk si kecil tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika pemberian obat yang tidak tepat, seperti dosis terlalu tinggi, justru obat bisa menjadi racun yang membahayakan kesehatan anak. Obat berfungsi untuk membantu menyembuhkan sakit yang diderita seseorang, termasuk anak-anak dan bayi. Hanya saja, pemberian obat untuk anak dan bayi tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika tidak diberikan dengan tepat atau dosisnya tidak sesuai, hal ini justru bisa membahayakan kesehatan anak dan bayi. Banyak orang tua yang panik dan buru-buru saat memberikan obat saat anak dan bayi mereka sakit. Padahal, sebagian gangguan kesehatan yang dialami bayi tidak selalu semua memerlukan obat-obatan.
Idealnya, sebelum memberikan obat apa pun pada bayi dan anak-anak, orang tua perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Setelah itu, jika hasil evaluasi dokter menunjukkan bahwa anak dan bayi memang membutuhkan pengobatan, ada beberapa panduan memberi obat yang perlu dipahami, di antaranya:
- Beri tahu dokter, jika anak tidak sanggup mengonsumsi obat. Misalnya, saat ia selalu muntah tiap minum atau makan. Untuk menangani hal ini, dokter mungkin akan memberikan obat anti muntah atau memberikan obat melalui suntikan atau infus.
- Selalu baca petunjuk penggunaan obat sebelum diberikan kepada anak. Sebagian obat sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, sementara obat lain lebih efektif diserap tubuh saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain.
- Konsultasikan terlebih dulu sebelum memberikan obat bebas untuk anak.
- Saat membeli obat, pastikan orang tua memahami informasi mengenai tata cara dan dosis pemberian obat secara detail. Selalu tanyakan kepada ahli farmasi atau dokter, jika ada hal yang belum jelas dan dipahami.
- Tanyakan kepada dokter mengenai efek samping obat yang mungkin bisa terjadi, misalnya alergi obat, serta efek interaksi dengan obat lain, terutama jika anak sedang menjalani pengobatan tertentu.
- Pastikan bahwa pada petunjuk pemakaian obat tersebut tercantum juga dosis untuk anak. Jika tidak, bisa jadi obat tersebut memang tidak tepat untuk anak.
- Cek tanggal kadarluasa. Segera buang jika usia obat telah melampaui tanggal tersebut.
- Hindari mencampurkan obat tersebut dengan minuman lain selain air putih, misalnya susu, jus, atau jamu, karena bisa memengaruhi kinerja obat.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan tidak menyimpan obat bentuk sediaan cair dan supositoria pada area pembeku lemari es (freezer) agar tidak membeku, tidak menyimpan obat di dalam mobil untuk jangka waktu yang lama. Bila obat yang sudah kadaluarsa segera buang dengan melepas kemasannya, dan obat harus dibuang ditempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Setelah membuka dan menggunakan obat, baca petunjuk penyimpanan obat. Biasanya obat perlu disimpan di tempat yang tidak terpapar langsung oleh sinar matahari, misalnya di tempat yang kering dan sejuk. Anak dan bayi jauh lebih rentan terhadap efek obat-obatan dibandingkan orang dewasa, terutama jika dosis dan waktu pemberian obat tidak tepat. Memberikan obat untuk anak dan bayi yang dijual bebas, apabila penggunaannya tidak benar, juga dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi anak dan bayi.
Saat membeli obat bebas perlu memperhatikan diantaranya, kemasan obat dalam kondisi baik atau tidak rusak, obat dalam kondisi disegel, terdapat nomor registrasi Badan POM, dan terdapat tanggal kadaluarsa. Sementara itu, pada kemasan obat bebas terbatas, tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut : Awas! Obat Keras Bacalah Aturan Memakainya, Awas! Obat Keras Hanya untuk dibakar, Awas! Obat Keras Hanya untuk Kumur jangan ditelan, Awas! Obat Keras hanya untuk bagian luar badan. Agar terhindar dari obat palsu, orang tua harus teliti saat membeli obat kepada anak. Caranya adalah dengan mengenali jenis obat yang akan dibeli. Ada obat yang dijual bebas dan ada obat yang diperoleh berdasarkan resep dokter. Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC atau On The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas. (MH)