Konten Berita

...

Tekan Angka Kematian Bayi/Balita, Dinkes Kepri lakukan Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Gizi yang baik merupakan landasan kesehatan, gizi mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan terhadap penyakit, serta pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Gizi yang baik akan menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian sehingga meningkatkan kualitas  sumber daya manusia. Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan penting yang digunakan dalam penilaian status kesehatan masyarakat. Pentingnya indikator status gizi bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga terdapat dalam berbagai komitmen global. Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu teknologi. 

Permasalahan gizi yang menjadi permasalahan di Indonesia antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti : Berat Badan Lahir Rendah, Underweight (Gizi Kurang), Wasting (Gizi Buruk) dan Stunting yang akan berdampak pada pertumbuhan selanjutnya. Anak yang kekurangan gizi nantinya akan mengalami hambatan kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga berdampak pada rendahnya produktifitas di masa dewasa. Kurang gizi yang dialami pada awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepri terus melakukan upaya dalam pencegahan terhadap kasus gizi buruk. Salah satunya adalah dengan Pelacakan kasus gizi buruk yang dimaksudkan untuk mencegah dan menangani secara dini kasus gizi buruk. Tujuannya adalah untuk diperolehnya informasi kasus gizi buruk yang cepat dan akurat sehingga balita yang menderita kasus gizi buruk tersebut segera tertangani dan mendapat perawatan serta dengan pelacakan kasus gizi buruk ini dapat menekan angka kematian bayi / balita, dan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk,

Pelacakan kasus gizi buruk ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas bunguran selatan kabupaten natuna. Petugas kesehatan menemukan 1 kasus gizi buruk atas nama FR berumur 2 tahun. Dari hasil pengamatan di rumah penderita kasus gizi buruk, FR memiliki pola makan yang cukup baik namun tidak disertai dengan kenaikan berat badan, diduga FR menderita kelainan penyakit bawaan. Saat ini Dinas kesehatan provinsi menganjurkan untuk segera dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit.

Penurunan kasus gizi buruk di Provinsi Kepulauan Riau tidak hanya tanggugnjawab dari Dinas Kesehatan provinsi saja akan tetapi merupakan kinerja dari berbagai pihak. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan RS, bersama lintas sektor terkait telah menjalin komitmen untuk menanggulangi kasus permasalahan gizi yang ditemukan di masyarakat. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga serta pelaksanaan pelacakan kasus gizi dengan mekanisme home visit berdampak signifikan dalam penemuan kasus gizi di Kepulauan Riau sehingga kasus dapat ditemukan dan ditanggulangi dalam waktu cepat.

 

-AD

Kontak Kami