- Admin Dinkes
- Rabu, 24 Juli 2024
- 296
Pentingnya PIN Polio Dalam Mencegah KLB
TANJUNGPINANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menerima laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 Provinsi dan 399 Kabupaten/Kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio. Sejak tahun 2022 hingga 2024, Kemenkes menerima laporan sebanyak 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di 8 Provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
Kemenkes kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap Kedua. PIN Polio dilaksanakan pada minggu ketiga Juli 2024. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga menggelar kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang pencanangannya digelar pada Hari Jumat (26/07) di Kabupaten Bintan yang dihadiri juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, pencanangan PIN Polio juga diikuti oleh stakeholder melalui video conferencee oleh Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Pemberian imunisasi pada PIN Polio sangat penting untuk mencegah virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap. Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang akan diberikan adalah vaksin imunisasi tetes dan suntik.
Vaksin polio tetes yang diberikan melalui mulut sebanyak tiga kali pemberian, yaitu umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, yang dikenal dengan OPV 1, OPV 2 dan OPV 3. Sedangkan pada umur 4 bulan, pemberian vaksin digabung, yaitu tetes dan suntikan yang disebut dengan IPV. Tidak hanya sampai di situ, pada umur 9 bulan akan kembali diberikan vaksin IPV 2. Pemberian imunisasi lengkap atau kombinasi imunisasi polio tetes (OPV) dan imunisasi polio suntik (IPV) diperlukan untuk membentuk kekebalan yang optimal terhadap semua virus polio. (JM)