- Admin Dinkes
- Selasa, 22 Agustus 2023
- 455
Pengukuran Kebugaran Jasmani Sebagai Upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
Gambar : Pengukuran Kebugaran Jasmani di Kabupaten Lingga
Salah satu tantangan yang dihadapi Pembangunan Kesehatan adalah terjadinya transisi epidemiologi, yaitu perubahan pola penyakit yang semula di dominasi penyakit menular bergeser menjadi di dominasi penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faKtor yang berperan untuk terjadinya penyakit tidak menular. Menurut WHO, sekitar 3,2 juta kematian per tahun berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu upaya-upaya promosi dan pencegahan lebih di tingkatkan yaitu dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif dalam pembangunan kesehatan melalui Germas, sehingga diharapkan kejadian PTM akan menurun, jumlah orang yang berobat berkurang, dan pembiayaan kesehatan lebih efisien.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau akan melakukan pendampingan pemeriksaankebugaran jasmani bagi kelompok olahraga (ASN) di GOR Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir, Kab.Lingga, Selasa: 22 Agustus 2023 bagi Perangkat Desa Lanjut dan Kecamatan Singkep Pesisir sebanyak 50 orang. Aktivitas fisik dan olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik seprti meningkatkan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, dan mengontrol berat badan. Lebih jauh aktivitas fisik dan olahraga memiliki manfaat non fisik, antar lain meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan membantu mengurangi stress. Pola hidup aktif merupakan uapaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
Kementerian Kesehatan sejak 2007 telah mulai mengembangunkan program pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai di lingkungan Direktorat Bina Kesehatan Komunitas dengan pengukuran kebugaran jasmani di lapangan. Metode yang dipilih adalah metode rockport yang sesuai untuk masyarakat pekerja. Kegiatan ini dilakukan berkala setiap 6 (enam) bulan. Untuk mewujudkan kelompok masyarakat yang sehat, bugar, dan produktif dibutuhkan kerjasama antar lintas sektor dan lintas program yang berhubungan/terkait dengan penyelenggaraan pengukuran kebugaran jasmani.