- Admin Dinkes
- Kamis, 24 Mei 2018
- 28225
Pelacakan Kasus Gizi Buruk di Kota Batam
Pelacakan kasus gizi buruk yang dilakukan di Kota Batam tepatnya di wilayah Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota menemukan 1 kasus balita penderita Gizi Buruk (Gibur). Kasus ini pertama kali ditemukan oleh Tenaga Pengelola Gizi pada saat sweeping kasus. Berdasarkan laporan dari kader, bahwa Ibu Balita Gibur tersebut tidak pernah membawa Balita ke Posyandu, sehingga kasus ini sempat luput dari pemantauan Petugas Kesehatan dan Kader.
Balita gizi buruk yang terlacak berinisial VN berumur 9 bulan dengan berat badan 4 kg. VN merupakan bungsu dari 5 bersaudara. Ayah VN tidak bekerja, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. Hasil penelusuran, diketahui bahwa beberapa risiko tinggi terhadap masalah gizi di keluarga ini antara lain usia Ibu saat menikah masih sangat muda yaitu 14 tahun, tidak mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan jarak kelahiran yang sangat dekat antar anak. VN dan keluarga tinggal di rumah kontrakan kecil, dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Pada saat pertama kali ditemukan, kondisi VN sudah sangat memprihatinkan, setelah dilakukan pengukuran antropometri VN masuk kedalam kategori gizi buruk dengan kondisi kulit yang bersisik. Permasalahan ini langsung segera ditindak lanjuti oleh petugas kesehatan dan langsung dirujuk ke RS untuk mendapatkan perawatan Tatalaksana Balita Gizi Buruk (TLGB) sesuai prosedur. Setelah dilakukan perawatan di RS selama 1 bulan, kondisi VN mulai membaik dan diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.
Pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang VN tetap dilakukan secara rutin, setiap 2 minggu sekali petugas kesehatan dan kader berkunjung kerumah VN dengan membawa PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Balita yang harus dikonsumsi selama 3 bulan. Pemantauan terakhir, kondisi berat badan VN telah mengalami kenaikan dari 4 Kg menjadi 9 kg. Penanggulangan kasus gizi buruk ini merupakan hasil kerja bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Kota Batam, Puskesmas dan lintas sektor seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau.
Gambar : Penyerahan Bantuan Pangan dan PMT bagi Keluarga Balita Gibur
Permasalahan kasus balita gizi buruk memerlukan perhatian serius, tidak hanya dari sektor kesehatan, namun harus dari multisektor. Seperti contoh penanganan kasus VN, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau untuk memberikan bantuan kepada keluarga VN berupa bantuan pangan dalam bentuk beras sebanyak 120 kg. Bantuan ini diharapkan dapat membantu keluarga VN, disamping pemberian PMT dan tentunya edukasi agar terjadi perubahan pola hidup sehat dan pola asuh guna mencegah terjadinya kembali kasus permasalahan gizi serupa. (SP/KG).