- Admin Dinkes
- Jumat, 20 Juli 2018
- 10974
Obesitas dan bahayanya bagi kesehatan
Obesitas sebagai suatu kondisi dimana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan (WHO, 2013). Tanda-tandanya bisa dilihat dari adanya timbunan lemak berlebihan pada bagian atas dada, pundak, leher, lengan, bawah perut, pinggul, paha dan bagian tubuh lainnya.
Obesitas menjadi faktor risiko berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoarthritis dan lainnya. Prevalensinya di Indonesia saat ini cukup tinggi, data Riskesdas menyatakan bahwa dari 100 penduduk pada laki-laki usia diatas 18 tahun ditemukan 19 orang obesitas dan pada perempuan usia diatas 18 tahun ada 32 orang obesitas (Riskesdas, 2013). Bahkan Indonesia menempati urutan ke-10 di dunia sebagai negara dengan obesitas tertinggi (The Lancet, 2014). Dari hasil pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) anggota sipil negara (ASN) dan honorer di 26 organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di pemerintahan Provinsi Kepri pada Mei 2018 lalu, dari 637 orang yang diukur IMT-nya ada 258 orang (40,5%) yang obesitas dan sebanyak 369 orang (57,9%) yang obesitas sentral, yang diukur menggunakan lingkar perut. Hal ini menunjukkan representasi pegawai Pemprov Kepri kondisinya berisiko tinggi terhadap penyakit tidak menular (PTM).
Makan berlebihan, sering makan dan tidak teratur, sering ngemil, banyak makan gorengan atau yang berlemak dan yang manis, kurang makan sayur dan buah, belum lagi kurang gerak, kurang atau bahkan tidak ada latihan fisik, jikapun ada waktunya kurang dari 30 menit per hari menjadipenyebab obesitas yang sudah menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia.
Obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan jantung koroner atau serangan jantung, stroke, diabetes melitus, dan tekanan darah tinggi. Selain itu berisiko tinggi terjadinya kanker, pada laki-laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kanker prostat sedangkan pada wanita berisiko tinggi menderita kanker payudara dan leher Rahim. Obesitas berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu, berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat, berisiko mengakibatkan sumbatan nafas saat sedang tidur, serta menurunnya tingkat kesuburan reproduksi. Secara tidak langsung penderita orang yang obesitas produktivitas kerjanya menurun akibat gerakannya menjadi lamban, mengurangi rasa percaya diri, penampilan menjadi kurang menarik bahkan bisa sampai menarik diri dari pergaulan.
Atur Pola Makan dan Pola Aktivitas
Obesitas dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat. Mengkonsumsi makanan beraneka ragam terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, karbohidrat 3-8 porsi per hari tergantung pada kebutuhan, protein hewani dan nabati 2-3porsi per hari, sayur 3-5 porsi per hari dan buah 2-3- porsi per hari. Konsumsi lemak, minyak, gula dan alcohol harus dibatasi, biasakan pola makan teratur.
Aktivitas fisik berguna untuk membakar kalori, dan kegiatan yang dapat dilakukan seperti berkebun, menyapu, mengepel, berjalan kaki, bersepeda, berenang atau olahraga lainnya. Meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam per hari, membatasi aktivitas seperti menonton TV, computer, game dan tidur yang berlebihan. Aktivitas fisik minimal 2-3 kali seminggu dengan waktu 20- 50 menit perkali latihan. (Dr/ptm)