Konten Berita

...

Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis

Musim hujan

Gambar : Musim hujan dan Leptospirosis

Memasuki musim penghujan, masyarakat diharapkan dapat bisa mulai waspada dengan datangnya bencana banjir, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah yang rawan banjir. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat siap dan terhindar dari berbagai kemungkinan terburuk dari datangnya banjir, salah satunya terserang penyakit penyerta banjir. Salah satu penyakit penyerta banjir yang jarang diketahui oleh masyarakat adalah penyakit Leptospirosis. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.

 

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Leptospira interrogans. Bakteri ini bisa bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi dan menyebar melalui urine atau darah hewan tersebut. Beberapa jenis hewan pembawa bakteri leptospirosis adalah anjing, kelompok hewan ternak, seperti sapi atau babi, dan hewan pengerat, contohnya tikus yang sering muncul pada saat banjir. Selain itu, bersentuhan langsung dengan air, tanah, dan makanan yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa penyakit tersebut juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Bakteri leptospirosis bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit pada luka terbuka, kulit yang kering atau lapisan lendir tubuh (seperti mata, hidung, atau mulut). 

Risiko penularan leptospirosis juga meningkat pada orang yang sering berkegiatan di luar ruangan atau sering bersentuhan dengan hewan pembawa penyakit tersebut. Orang-orang yang sering berenang atau menggunakan rakit dan perahu di sungai atau danau yang tercemar oleh bakteri Leptospira, maupun orang yang berkemah di sekitar sungai atau danau tersebut juga berisiko tinggi terkena leptospirosis. Mengenal Gejala dan Pencegahan Leptospirosis Berikut ini adalah gejala penyakit leptospirosis yang dapat dirasakan oleh pasien yang terjangkit, diantaranya adalah: Demam Mendadak, Lemah, Mata merah, Kekuningan pada kulit, Sakit kepala dan Nyeri otot betis.

Namun jangan cemas, Setelah mengetahui berbagai gejala yang ditimbulkan apabila pasien terpapar bakteri Leptospirosis, mengetahui Tindakan pencegahan juga merupakan hal yang penting untuk diketahui, diantaranya adalah:

  • Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah/selokan
  • Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas.
  • Hindari genangan air kotor saat banjir dan pastikan kebersihan air sebelum meminumnya.
  • Jauhi binatang yang rentan terinfeksi bakteri, terutama tikus liar yang paling sering membawa bakteri Leptospira.
  • Mandi segera setelah berolahraga atau beraktivitas di dalam air.
  • Kenakan pakaian tertutup yang bisa melindungi tubuh dari kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri leptospira.
  • Gunakan disinfektan bila perlu.

Dengan mengetahui berbagai hal di atas, diharapkan masyarakat dapat bersiap dan berhati-hati terhadap penyakit penyerta banjir, seperti Leptospirosis. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Leptospirosis seperti yang telh disebutkan diatas, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari para petugas kesehatan. (MH Promkes)

Kontak Kami