Konten Berita

...

Integrasi SITB - SIMRS Sebagai Upaya Tingkatkan Cakupan Pengobatan TB

SIMRS sitb

Gambar : Pertemuan Koordinasi Integrasi SITB Dan SIMRS di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021

Penyakit TB masih menjadi penyebab kematian akibat penyakit infeksi. Tiap harinya, hampir 4500 orang meninggal dunia akibat TB dan 30.000 orang menderita penyakit TB yang sebenarnya bisa dicegah dan diobati. Usaha global sudah dilakukan untuk melawan penyakit TB dan sudah menyelamatkan 54 juta jiwa sejak tahun 2000 dan rerata mortalitas akibat TB menurun sebanyak 42%. Indonesia adalah negara ketiga di dunia dengan beban TB terbanyak setelah India dan Cina, yaitu 842.000. Namun demikian bisa jadi kenaikan peringkat ini adalah prestasi terhadap pelaporan TB.

 

Banyaknya kasus TB yang tidak terdeteksi merupakan masalah tersendiri bagi Indonesia. TB tumbuh subur pada daerah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Belum lagi kesadaran masyarakat yang rendah terhadap penyakit ini. Selama ini TB masih menjadi momok bagi Indonesia. TB memiliki penyebaran dan gejala yang mirip sekali dengan COVID-19 yang sedang trending saat ini.

Target program Penanggulangan TB nasional yaitu eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia bebas TB tahun 2050. Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota harus menetapkan target Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional. Strategi nasional Penanggulangan TB sebagaimana terdiri atas penguatan kepemimpinan program TB, peningkatan akses layanan TB yang bermutu, pengendalian faktor risiko TB, peningkatan kemitraan TB, peningkatan kemandirian masyarakat dalam Penanggulangan TB dan penguatan manajemen program TB.

TB dapat disembuhkan asalkan pasien meminum obat dengan teratur. Setelah terinfeksi, pasien TB akan mendapatkan pengobatan berupa antibiotik khusus. Jenis antibiotik yang digunakan tergantung pada lokasi tuberkulosis, derajat berat/ringan penyakit, usia, jenis kasus (kasus baru, putus obat, kasus berulang, dll), dan pertimbangan khusus (riwayat alergi, gangguan fungsi hati, dan gangguan fungsi ginjal).

Dari segi waktu, ada pasien yang mendapatkan pengobatan selama 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan. Karena pengobatan TB yang relatif lama. Maka pasien TB harus terus menerus dimonitor oleh fasilitas kesehatan sehingga penularan TB dapat ditekan. Karena jangka waktu pengobatan yang panjang. Bisa jadi pasien TB berpindah-pindah faskes sesuai dengan penyakit lain yang mereka derita.

Integrasi Data SIMRS Dengan SITB bertujuan untuk memberikan pelaporan yang realtime sehingga bisa digunakan bukan hanya untuk monitoring kasus TB, tetapi juga bisa digunakan untuk mencari kontak erat pasien TB sehingga kasus TB di Indonesia bisa ditekan

Dengan sistem SITB yang bisa diakses oleh semua fasilitas kesehatan. Pasien TB bisa termonitor dan menjadi warning bagi fasilitas kesehatan lainnya supaya merawat pasien TB terpisah dengan pasien lainnya. Tujuan Isolasi bukan karena penyakit ini adalah penyakit menjijikkan atau berbahaya. Tapi karena TB memiliki tingkat penularan yang tinggi. (SF)

...

Seluk Beluk Kampanye Imunisasi Campak Rubella 2018

IMG 20180705 WA0037

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau akan melaksanakan pencanangan Kampanye MR serentak mulai 1 Agustus 2018 di 7 Kabupaten/Kota. Pencanangan Tingkat Provinsi akan dilaksanakan di SD Negeri 001 Sagulung Batam yang akan dicanangkan secara resmi oleh Gubernur Kepulauan Riau, pencanangan di Kota Tanjungpinang bertempat di SD/SMP Pelita Nusantara Tanjungpinang dan dicanangkan oleh Ibu Gubernur Kepulauan Riau. Untuk pencanangan di Kabupaten/Kota lainnya akan dicanangkan oleh Bupati/Walikota.

Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari BPOM RI. Vaksin MR 95% efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia termasuk Negara Islam seperti Saudi Arabia dan lainnya.

MUI3

Menanggapi rumor kehalalan vaksin yang sedang berkembang dimasyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes) menyatakan “Program ini adalah Program Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah adalah kepanjangan yang harus searah geraknya.. jika ada perintah Presiden untuk memberhentikannya kita pasti menghentikannya.. jika tidak ada perintah menghentikannya, berarti himbauan yang berkembang tersebut tidak dapat menjadi dasar" ujarnya.

Kampanye MR sepenuhnya didukung Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Gubernur dan Bupati/Walikota,  Tim Penggerak PKK Pusat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan juga lembaga serta organisasi terkait lainnya.

Surat Dukungan Kampanye MR (silahkan klik link):

Kementerian Dalam Negeri RI     Kementerian Agama RI  
Gubernur Kepulauan Riau Kanwil Kemenag Provinsi Kepri       

Biaya yang bersumber dari APBN dan GAVI untuk pelaksanaan kampanye ini mencapai 893 miliar. Kemenkes bersama WHO melakukan pendampingan bagi Dinas Kesehatan untuk dapat mengidentifikasi daerah rentan dan menemukan cara-cara demi memastikan paling tidak 95% anak terimunisasi

Bahayakah Campak dan Rubella?

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.

Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus.

Siapa sasaran imunisasi MR ?

Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun selama kampanye Imunisasi MR bulan Agustus – September 2018 serentak di seluruh Provinsi Luar Jawa.

Agustus : Imunisasi MR diberikan untuk Anak Usia Sekolah 7 tahun s.d <15 tahun (SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat), Kalo ada yang sdh berusia 15 tahun bersekolah di SMU/sederajat harus juga yaa diberikan imunisasi MR.

September : Imunisasi MR diberikan untuk Bayi Usia 9 bulan s.d anak usia <7 tahun dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas dan Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya.

Bagaimana kehalalan vaksinnya ?

  • Kampanye Imunisasi MR di Provinsi Kepulauan Riau tetap dilaksanakan, hal ini mengacu kepada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 Tahun 2016 dan Surat Rekomendasi MUI No. U-13/MUI/KF/VII/2017 Tanggal 31 Juli 2017.
  • Pelaksanaan kampanye MR adalah program pemerintah yang bertujuan mencegah dan menurunkan angka kecatatan dan kematian akibat penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3i), oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendukung sepenuhnya dengan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau No. 120/129.a/SET Tahun 2017.
  • Hal hal yang berkenaan dengan berita yang beredar di media sosial yg bersifat black campaign (kampanye Hoax) untuk tidak di sebarkan, untuk mendapatkan informsi resmi terkait pelaksanaan kampanye MR melalui web resmi: www.dinkes.kepriprov.go.id, www.bidp2p.dinkesprovkepri.org, FB: Surveilans Imunisasi Dinkes Kepri, IG: Surveilansimunisasidinkeskepri, dan dapat menghubungi penanggung jawab masing masing Kabupaten/Kota.
  • Produsen vaksin MR di dunia hanya tersedia di 2 negara yaitu India dan Cina. Bahan baku vaksin MR yang beredar di Indonesia berasal dari India, dimana telah memenuhi syarat Prequality WHO, Quality (sudah teregistrasi di BPOM) efikasi dengan safety sudah teruji.
  • Masyarakat diharapkan untuk dapat lebih peduli terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak yang sehat, dan tidak adanya sertifikat halal bukan berarti vaksin tersebut haram.

MUIMUI 2

Ayo, lindungi buah hati Anda dari kesakitan, kecacatan, dan kematian karena penyakit Campak dan Rubella. Cegah penyakit Campak dan Rubella dengan Imunisasi. Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi Campak-Rubella (MR). (NV/PE)

...

Workshop imunisasi dalam rangka pelaksanaan kampanye measles rubella (mr) tahun 2018

adsos tpi

Dalam rangka menyukseskan Kampanye Imunisasi MR yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus–September 2018 di Provinsi Kepulauan Riau, maka Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau memfasilitasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang untuk melaksanakan kegiatan advokasi, sosialisasi dan koordinasi Kampanye Imunisasi MR tingkat Kota Tanjungpinang.

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Aston Tanjungpinang (05/06/2018) yang langsung dihadiri oleh Penjabat Walikota Tanjungpinang Drs. Raza Ariza, MM, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kota Tanjungpinang Drs. H. Ahadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam, SKM, MPH  dan didampingi perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Kepala Bidang P2P H. Irmansyah, S.Sos, MPH serta konsultan dari UNICEF Perwakilan Indonesia Yufrizal Putra. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan kegiatan penandatangan kesepakatan Komitmen Tanjungpinang mendukung Indonesia bebas Campak dan Rubella melalui Kampanye MR oleh seluruh OPD yang hadir serta Penjabat Walikota Tanjungpinang.

Kegiatan bertujuan menggalang komitmen, dukungan yang konkrit serta partisipasi aktif seluruh pihak terkait (pimpinan daerah, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua TP PKK, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan) agar Kampanye Imunisasi MR sukses dan mencapai target minimal 95% RI sehingga terbentuk kekebalan komunitas (herd immunity) dalam memutus penularan penyakit Campak dan Rubella.

adsos tpi1

Gambar : Penandatanganan Komitmen Bersama Sukseskan Kampanye MR Kota Tanjungpinang

Penjabat Walikota Tanjungpinang, Drs. Raja Ariza, MM dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Kampanye Imunisasi MR ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang sehat dan mengharapkan seluruh elemen di Kota Tanjungpinang dapat mensukseskan Kampanye Imunisasi MR tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang menyampaikan bahwa target sasaran anak yang akan mendapat imunisasi MR di Kota Tanjungpinang adalah 56.031 anak laki-laki dan perempuan dengan rentang umur 9 bulan s.d 15 tahun. Tahap pertama pemberian vaksin pada bulan Agustus 2018, dilakukan di sekolah yang terdiri dari SMP/MTs berjumlah 34 sekolah dengan jumlah sasaran 11.811 anak, SD/MI sebanyak 79 sekolah dengan jumlah sasaran 25.330 anak dan TK/PAUD sebanyak 129 sekolah dengan jumlah sasaran 4.781 anak. Tahap kedua pemberian vaksin pada bulan September 2018 yang terdiri dari Posyandu/Posbang  sebanyak 160 posyandu dengan jumlah sasaran 13.961 anak serta anak usia 7-15 tahun yang tidak bersekolah sejumlah 148 anak.(RP/SV)

...

Susun Langkah Sukseskan Kampanye Imunisasi Measles & Rubella (MR) Di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2018

adsos anambas MR

Kegiatan kampanye imunisasi MR, di Kepulauan Riau termasuk pada Fase II yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus-September 2018 sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Fase I Kampanye MR telah diselenggarakan di seluruh Pulau Jawa pada bulan Agustus-September 2017.

Guna menyukseskan Kampanye MR serentak di wilayah Kepulauan Riau Agustus mendatang, dilakukan Pertemuan advokasi, sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles & Rubella (MR) tahun 2018 di Kabupaten Kepulauan Anambas  (24/05/2018) yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas Herianto, S.IP  di Tarempa didampingi perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Kabid P2P (H. Irmansyah, SKM, MPH). Pertemuan bertujuan untuk menggalang komitmen, dukungan yang konkrit serta partisipasi aktif seluruh pihak terkait (pimpinan daerah, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua TP PKK, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas didapat bahwa jumlah sasaran Imunisasi MR sebanyak 968 anak (rentang umur 9 bulan s.d 15 tahun). Target minimal 95% dari sasaran tersebut harus mendapat Imunisasi MR pada saat Kampanye MR di Bulan Agustus-September 2018 ini.

ttd MR anambas

Gambar : Penandatangan Komitmen Bersama Sukseskan Kampanye MR

Komitmen dan dukungan dari pimpinan daerah, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua TP PKK, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan dibuktikan dengan adanya penandatangan komitmen pada spanduk yang telah disediakan oleh panitia pertemuan. Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengharapkan dengan adanya penandatangan komitmen tersebut kegiatan kampanye MR di Kabupaten Kepulauan Anambas bisa berjalan lancar dan target 95% bisa tercapai sehingga dapat terbentuk kekebalan komunitas (herd immunity) dalam memutus penularan penyakit Campak dan Rubella.

CampakRubella

Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis akan tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan kelompok/herd immunity tidak terbentuk. Ketika sesorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CSR) pada bayi yang dilahirkan.(RP/SV)

Kontak Kami