- Admin Dinkes
- Selasa, 06 Februari 2024
- 1594
Menjadi salah satu penyakit paling mematikan didunia, Berikut Gejala dan Infeksi TBC yang perlu diwaspadai
\
Gambar : Tuberculosis (Freepik)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menemukan bahwa sepanjang 2023 terdapat lebih dari 800 ribu kasus baru TBC. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2022 yang mencapai 724 ribu kasus. Jumlah itu sendiri sebelumnya merupakan angka tertinggi sejak TBC menjadi program prioritas Nasional.
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menular mudah menularkan antar manusia.
Umumnya, pengidap TBC dapat menularkan bakteri melalui droplet yang dikeluarkan saat berbicara, batuk, atau bersin. Karenanya, bakteri penyebab TBC sangat mudah menular di tempat yang dikerumuni banyak orang, khususnya dalam ruangan tertutup dengan ventilasi buruk .
TBC juga merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, pada 2022, TBC menjadi penyakit menular paling mematikan kedua setelah COVID-19.
Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai
Karena bersifat mudah menular dan mematikan, maka penting untuk mengetahui gejala penyakit TBC. Terlebih, infeksi TBC terdiri atas tiga tahapan yang masing-masing memiliki gejala berbeda-beda.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.
Infeksi Primer
Tahapan pertama disebut dengan infeksi primer. Pada tahap ini, sistem kekebalan sel menemukan dan menangkap bakteri TBC. Pada tahap ini, sistem kekebalan akan menghancurkan bakteri yang menginvasi. Namun, bakteri yang tertangkap masih dapat bertahan dan membelah diri. Umumnya, infeksi primer tidak menimbulkan gejala. Tapi pada beberapa kasus, orang yang mengalami infeksi primer dapat menunjukkan gejala mirip flu, seperti:
* Demam bersuhu rendah
* Kelelahan
* Batuk
Infeksi Laten
Setelah infeksi primer, tahapan selanjutnya adalah infeksi laten. Pada tahap ini, sistem kekebalan sel membentuk dinding di sekeliling lapisan paru-paru yang terinfeksi bakteri penyebab TBC. Pada tahap ini, bakteri tidak akan aktif menginfeksi selama sistem kekebalan masih bisa menanganinya. Namun, bakteri tetap akan bertahan hidup. Tidak ada gejala yang terjadi selama infeksi laten.
Infeksi Aktif
Infeksi aktif terjadi ketika sistem kekebalan tidak bisa lagi mengendalikan infeksi yang terjadi. Bakteri akan menyebabkan penyakit pada paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Biasanya, infeksi primer terjadi setelah infeksi laten selama beberapa bulan atau tahun. Namun pada beberapa kasus, infeksi aktif bisa langsung terjadi setelah infeksi primer. Pada tahap ini, gejala TBC akan muncul dan bertambah parah seiring waktu. Adapun gejala-gejala tersebut meliputi:
- Batuk, terutama yang berlangsung selama berminggu-minggu
- Batuk berdahak
- Batuk berdarah
- Nyeri pada dada
- Nyeri saat bernapas atau batuk
- Demam
- Menggigil
- Keringat dingin
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Kelelahan
Infeksi Aktif di Luar Paru-paru
Infeksi TBC bisa menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan tuberkulosis ekstra paru (extrapulmonary tuberculosis). Selain gejala infeksi aktif, TBC ekstra paru juga bisa menyebabkan gejala berupa nyeri pada area yang terinfeksi. Adapun bagian tubuh selain paru-paru yang bisa terjangkit infeksi TBC antara lain:
- - Ginjal
- - Hati
- - Otot jantung
- - Alat vital
- - Kelenjar getah bening
- - Tulang dan persendian
- - Kulit
- - Dinding pembuluh darah
- - Kotak suara (larynx)
Nah, jika anda ada mengalami gejala diatas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau puskesmas terdekat. Jika setelah pemeriksaan anda terdiagnosis terkena TBC, segera berobat secara dan rutin minum obat. TBC bisa disembuhkan. (AD)