- Admin Dinkes
- Senin, 27 Januari 2020
- 5111
Mengenal Pneumonia Dan Coronavirus (2019 - nCoV)
Gambar : Ilustrasi Virus Corona
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Pneumonia dibagi menjadi tiga yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP) dan ventilator associated pneumonia (VAP), dibedakan berdasarkan darimana sumber infeksi dari pneumonia. Pneumonia yang sering terjadi dan dapat bersifat serius bahkan kematian yaitu pneumonia komunitas.
Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang. Pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya. Tahun 2010 di Indonesia pneumonia termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit dengan crude fatality rate (CFR) atau angka kematian penyakit tertentu pada periode waktu tertentu dibagi jumlah kasus adalah 7,6%. Menurut Profil Kesehatan Indonesia, peunomonia bertanggungjawab menjadi penyebab kematian 922.000 balita ditahun 2015. Dalam kurun waktu 2015 hingga 2018, pneumonia telah terkonfirmasi ada pada balita dan kasus pneumonia meningkat sekitar 500.000 kasus per tahun.
Umumnya gejalan pneumonia seperti demam, lemas, batuk kering dan sesak atau kesulitan bernapas. Akan tetapi pada beberapa kasus pneumonia dapat menjadi lebih berat, terutama pada orang lanjut usia atau memiliki riwayat penyakit lain. Pada beberapa kasus pneumonia tidak diketahui cara penularannya dan masa inkubasinya.
Saat ini terdapat beberapa vaksin yang mampu mencegah kasus pneumonia, akan tetapi vaksin yang beredar pada saat ini diketahui tidak mampu mencegah dari virus yang telah berkembang dikemudian hari. Salah satu contoh virus penyebab pneumonia yang telah berkembang pada saat ini adalah coronavirus. Virus ini bertanggung jawab menjadi penyebab penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Infectio) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Selain SARS dan MERS, diketahui saat ini sedang terjadi wabah penyakit yang disebut CORONA yang disebabkan oleh coronavirus. Virus ini diketahui pertama kali terjadi di Wuhan, Hibei, China. Dilansir dari Journal of Medical Virologi, diketahui virus yang ditemukan di Wuhan dan telah menyebar di negara-negara di Asia ini pertama kali ditularkan oleh ular. Selain ular, virus yang mirip yang ditemukan pada kelelewar yang menularkan penyakit SARS. Menurut penelitian yang dilakukan, diduga ular terinfeksi virus yang berasal dari kelelawar.
Menanggapi kasus Corona yang sedang berkembang saat ini, mengingat tidak adanya vaksin karena virus yang menjadi penyebab kasus Corona merupakan virus yang baru ditemukan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) telah mengeluarkan Press Relase terkait tindakan pencegahan seperti:
- Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik
- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau tissue, atau dengan menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70- 80%.
- Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
- Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
Virus Corona ini diketahui tidak hanya terdapat di China, akan tetapi telah terkonfirmasi berada 13 negara lainnya yaitu Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Nepal, Taiwan, Perancis, Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Jepang, Australia dan Korea Selatan. Baru ini Pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa terdapat 1 kasus positif Korona di Negaranya. Perkembangan penyakit yang cepat diberbagai negara disebabkan oleh aktifitas traveler yang sebelumnya berkunjung ke China. Diketahui sekitar 42 orang telah meninggal dan diantaranya adalah petugas kesehatan.
Penulis : GP