Konten Berita

...

Mengenal Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

lupus

Gambar : Hari Lupus Sedunia

Apa itu Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) atau yang lebih dikenal dengan penyakit lupus merupakan penyakit reumatik-autoimun yang menyerang berbagai sistem organ di tubuh manusia. Penyakit ini disebabkan adanya kelainan pada sistem imun yang salah mengenali sel tubuh sendiri sebagai musuh dan menyerang sel tubuh sendiri melalui proses peradangan yang bersifat merusak. Peradangan ini dapat terjadi di kulit, sendi, ginjal, otak, darah, jantung, dan paru-paru. Jika kerusakan terus berlanjut, dapat terjadi kegagalan organ.

 

Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah penyakit yang ditimbulkan akibat sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi dan menyerang mikroorganisme dan benda asing lain yang masuk ke dalam tubuh kita, justru menyerang organ-organ didalam tubuh kita sendiri.

Bagaimana gejala penyakit lupus?

Setiap orang penderita Lupus Eritematosus Sistemik (LES), gejala yang dialami bisa bervariasi, antara lain:

  • Kulit, terlihat ada butterfly rash atau ruam merah pada area kedua pipi dan hidup seolah membentuk kupu-kupu. Kekambuhan bisa saja terjadi akibat paparan sinar ultraviolet.
  • Vaskulitis, radang pembuluh darah.
  • Arthritis, radang sendi di mana bagian sendi membesar atau bengkak dan terasa nyeri.
  • Penumpukan cairan pada rongga paru dan jantung. Rongga jantung sebenarnya dalam kondisi normal memang terdapat cairan dalam volume kecil.
  • Ginjal, ginjal bengkak, air seni berbusa, ginjal bocor (terdapat protein yang keluar dari ginjal) kalau dibiarkan akan terjadi gagal ginjal.
  • Saraf, penurunan kesadaran, kejang, stroke, kelemahan, kelumpuhan, gangguan mental dan kesemutan.

Organ apa saja yang dapat diserang oleh lupus?

Pada dasarnya seluruh organ tubuh dapat diserang oleh lupus, sebab lupus adalah penyakit sistemik atau mempengaruhi keseluruhan tubuh penderita. Organ tubuh yang dapat diserang oleh penyakit lupus mulai dari kulit, otot dan sendi, sistem peredaran darah, ginjal, sistem saraf sampai paru dan jantung.

Bagaimana cara mendiagnosis seseorang mengalami lupus?

Sebagaimana dikutip dalam (Parlindungan, 2022) jika Anda seorang wanita muda dan memiliki gejala kelainan dari 2 organ atau lebih tanpa ada penyebab yang jelas yang mendasari, sebaiknya anda mulai waspada. Meskipun demikian, laki-laki dan anak-anak juga memiliki risiko terkena lupus. Segera periksakan diri ke dokter umum layanan primer atau spesialis penyakit dalam apabila ditemukan kelainan sebagai berikut:

  • Sistem otot dan rangka

Sebanyak 70.8% penderita lupus mengalami nyeri, bengkak, dan kaku pada lebih dari dua persendian. Biasanya keluhan ini dirasakan pada pagi hari selama minimal 30 menit saat serangan.

  • Sistem kulit

Ditemukan 49.3% penderita Lupus mengalami ruam kemerahan pada bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari, contohnya area wajah yang ditandai dengan ruam khas berwarna merah berbentuk kupu-kupu pada pipi, hidung, dan dahi. Selain itu juga dapat ditemukan kerontokan rambut hingga kebotakan yang membentuk pulau-pulau serta sariawan yang tidak terasa nyeri.

  • Sistem Ginjal

Sebanyak 30-82% penderita lupus mengalami gangguan ginjal, yang ditandai dengan bengkak di kelopak mata, wajah, perut, maupun tungkai bawah; selain itu juga dapat ditemukan tekanan darah tinggi, penurunan volume air seni, dan perubahan warna air seni menjadi pekat, bercampur darah, atau berbusa.

  • Sistem Darah

Pada penderita lupus juga dapat ditemukan kekurangan sel darah merah (anemia), kekurangan keping darah (trombositopenia), dan kekurangan sel darah putih (leukopenia/limfopenia).

  • Sistem Saraf

Sebanyak 15-50% penderita lupus juga dapat mengalami gangguan pada sistem saraf yang ditandai dengan mudah lupa, sering didapatkan seperti terlihat kebingungan, halusinasi, kejang, hingga penurunan kesadaran.

  • Jantung dan Paru

Lupus juga dapat menyerang rongga yang menyelimuti organ vital seperti jantung dan paru sehingga didapatkan gejala nyeri dada saat bernafas hingga sesak.

  • Lain-lain

Selain itu ada beberapa gejala lain yang dapat muncul, seperti demam, kelelahan jangka panjang yang tidak membaik meskipun sudah beristirahat cukup, penurunan berat badan drastis, dan lain sebagainya.

Untuk membuktikan apakah gejala-gejala tersebut berkaitan dengan penyakit lupus, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan yang disarankan adalah pemeriksaan laboratorium darah, analisis urin, radiologi, dan lain-lain sesuai klinis pasien.

Apakah lupus dapat disembuhkan?

Lupus tidak bisa disembuhkan, tetapi penyakit ini bisa dikontrol. Sekitar 50% penderita lupus mengalami gejala yang tidak mengancam nyawa. Deteksi dan terapi sedini mungkin memberikan hasil yang lebih baik. Dengan pengobatan saat ini, sekitar 80-90% penyintas lupus dapat kembali menjalankan aktivitas hariannya dan memiliki harapan hidup hingga lebih dari 10 tahun.

Bagaimana pola hidup yang harus saya lakukan jika saya terkena lupus?

  • Istirahat harus cukup
  • Olahraga rutin 3-4x seminggu
  • 20-30 menit sehari
  • Olahraga ringan seperti berenang, berjalan kaki, bersepeda dan senam ringan.
  • Olahraga yang dilakukan disesuaikan dengan aktivitas penyakit.

Obat-obat apa saja yang digunakan oleh penyintas lupus?

Obat yang digunakan merupakan obat-obat yang menekan sistem imun kita agar tidak bekerja secara berlebihan (imunosupresan), seperti golongan steroid, hidroksiklorokuin, mofetil mikofenolat, siklosporin, azatioprin, siklofosfamid, metotreksat.

Hal apa saja yang harus saya hindari?

  • Hindari faktor lingkungan yang telah disebutkan di atas.
  • Hindari paparan sinar matahari dan gunakan tabir surya.
  • Lakukan olahraga/aktivitas fisik secara teratur
  • Istirahat yang cukup.
  • Konsumsi makanan sehat dan higenis.
  • Kendalikan stres

Untuk Konsultasi dan mendapatkan tatalaksana yang baik dan mutidisiplin sesuai panduan yang ada, Anda dapat berkonsultasi di Rumah Sakit Terdekat. Semoga Anda dan Keluarga Sehat Selalu!

Referensi:

1.   Indonesia, T. C. (2021, 12 21). CNN Indonesia. Retrieved 05 09, 2023, from Mengenal Lupus, Penyakit Autoimun yang Mayoritas Dialami Wanita Muda: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211214170249-255-734006/mengenal-lupus-penyakit-autoimun-yang-mayoritas-dialami-wanita-muda

2. Parlindungan, F. (2022, 07 06). Rumah Sakit Universitas Indonesia. Retrieved 05 06, 2023, from Hari Lupus Sedunia 2022: Kenali Lebih Dekat Untuk Hidup Lebih Baik: https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/hari-lupus-sedunia-2022-kenali-lebih-dekat-untuk-hidup-lebih-baik

3.  Saifuddin, A. (2022, 07 22). Eka Hospital. Retrieved 05 09, 2023, from Mengenal Lupus Eritematematosus Sistemik: https://ekahospital.com/better-healths/penyakit-dalam/mengenal-lupus-eritematematosus-sistemik

(JM)

Kontak Kami