- Admin Dinkes
- Minggu, 01 Maret 2020
- 4095
Koordinasi Pelaksanaan POPM Kecacingan di Kabupaten Lingga
Gambar : Kepala Seksi P2P Dinkes Provinsi Kepulauan Riau saat menjadI Narasumber
Filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun, disebabkan oleh cacing Filaria ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar dan payudara. Bisa menyerang semua orang. Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu daerah endemis Filariasis, oleh sebab itu di selenggarakan kegiatan Program Minum Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis selama 5 (lima) tahun di Tiga Kabupaten/Kota endemis Filariasis Adapun langkah-langkah dalam kegiatan POMP Filariasis ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Pemberian Obat Masal Pencegahan ( POMP ) Filariasis merupakan bagian dari program Eliminasi filariasis, Program eliminasi filariasis terdiri dari :
- Pendataan Penderita Filariasis Kabupaten/Kota melakukan pendataan penderita Filariasis tahap lanjut (Kronis) dan dilaporkan ke Dinkes Provinsi dan Kementrian Kesehatan.
- Survey Darah Jari Untuk Kabupaten/Kota yang melaporkan adanya penderita Filariasis dilakukan pemeriksaan darah jari di desa-desa yang dipilih untuk mengetahui adanya penduduk yang mengandung anak cacing filaria dalam tubuhnya.
- Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis Di Kabupaten/Kota dengan hasil survey darah jari ≥1% dilaksanakan kegiatan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis (POPMFil) satu kali setahun selama 5 tahun berturut-turut, di seluruh wilayah kabupaten/kota tsb.
Gambar : Pemaparan materi oleh Narasumber Provinsi
Survey Darah jari Survei darah jari dilakukan beberapa kali di satu kabupaten yang endemis yaitu sebelum program POMP Filariasis, pada tahun ketiga dan setelah pelaksanaan POPM Filariasis di tahun ke lima. Pemeriksaan adanya anak cacing filaria (mikrofilaria) dilakukan untuk semua orang dalam satu wilayah tertentu, baik yang sakit filariasis maupun orang-orang sehat Waktu pemeriksaan dilakukan di malam hari (jam 10 (malam) – 2 (dini hari). Karena anak cacing berada di pembuluh darah tepi pada malam hari, di siang hari cacing bersembunyi di pembuluh darah organ dalam Pelaksanaan POMP filariasis Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis adalah memberikan obat anti filariasis (DEC &Albendazole) kepada semua penduduk di daerah endemis filaria. Manfaat obat anti filariasis atau disebut juga obat pencegahan filariasis Menghentikan perkembangbiakan cacing filariasis Mencegah semua penduduk dari penularan filariasis Melindungi anak anda tertular filariasis Mengobati cacingan Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis dilakukan terhadap semua penduduk, satu tahun sekali, sedikitnya selama 5 (lima) tahun berturut-turut. Dosis obat: UMUR (Tahun) DEC (100 mg) Albendazole (400mg).
Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang mempunyai cacing dalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang perlu penanganan serius terutama untuk daerah tropis karena cukup banyak penduduk menderita kecacingan. Kecacingan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia.
Sasaran POPM Filariasis Seluruh penduduk yang tinggal di daerah endemis filariasis Penduduk yang ditunda minum obat filariasis adalah : anak-anak usia < 2 tahun ibu hamil Penderita gangguan fungsi hati Penderita gangguan fungsi ginjal orang yang sedang sakit berat sedang menjalani pengobatan intensif penderita filariasis dengan serangan akut (tunggu sampai sembuh) Balita marasmus/kwashiorkor Penduduk usia lanjut (75 tahun lebih) Penderita dalam serangan epilepsi (ayan).
Tahap pelaksanaan dan pelaporan POPM Filariasis ( Petugas bersama dengan kader ) Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat sebelum kegiatan POPM dilakukan, Melakukan Pendataan sasaran dan masyarakat yang ditunda minum obat, Memberikan informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan, POPM Membagikan dan mengawasi orang minum obat Kader menandai kolom status minum obat pada buku pendataan penduduk dengan keterangan yang sesuai Kader mencatat, mengawasi dan melaporkan adanya kejadian reaksi pengobatan yang mungkin timbul kepada petugas kesehatan dan langsung dilakukan terapi tindak lanjut oleh tenaga kesehatan dan membuat Melaporkan hasil POPM Filariasis.
Reaksi hasil Pengobatan Obat POPMFil akan membunuh anak cacing dan cacing filarial Cacing yang mati oleh obat POPMFil di dalam tubuh bisa menyebabkan reaksi yang disebut reaksi hasil pengobatan. Reaksi hasil pengobatan yang mungkin terjadi adalah: sakit kepala, gata-gatal, mual Reaksi biasanya ringan Jenis-jenis reaksi pengobatan : Pusing/Sakit Kepala, Mual Muntah Demam Sakit Otot & TulangMengantuk / Lemas Diare/Berak-berak Keluar cacing Reaksi terlokalisir : Sekelan (pembesaran kelenjar getah bening) Bisul/Abses, Gatal-gatal
Monitoring dan evaluasi POPM Filariasis : Monitoring dan evaluasi untuk POPMFil dilakukan Setelah pemberian obat tahun ketiga, dan Setelah pemberian obat tahun kelima dengan survei darah jari. Hasil survei darah jari tahun kelima akan diteruskan dengan survei penilaian penularan (TAS) pada anak sekolah. Jika survei penilaian penularan (TAS) hasilnya negatif, maka kabupaten bisa menghentikan POPM Filariasis.
Penulis : SF