
- Admin Dinkes
- Rabu, 27 November 2024
- 2170
Konsumsi Minuman Bergula : Ancaman Berbahaya
Maraknya minuman kekinian yang menawarkan berbagai variasi rasa dan bentuk yang menarik, membuat konsumsi minuman manis semakin meningkat. Apalagi banyak diantara produk minuman manis ini juga tersedia dalam bentuk kemasan yang harganya terjangkau. ditambah lagi akhir-akhir ini Indonesia dikejutkan dengan meningkatnya kasus cuci darah akibat kerusakan ginjal pada usia muda. Konsumsi gula yang berlebihan dituding sebagai salah satu pemicu meningkatnya kasus gagal ginjal ini di kalangan orang-orang muda.
Data dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 juga menunjukkan sebanyak 47,5% warga Indonesia berusia 3 tahun ke atas, mengkonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali dalam sehari. Kemudian 43,3% lainnya mengkonsumsinya 1-6 kali dalam satu minggu.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Pasifik. Padahal, minuman dalam kemasan ini rata-rata mengandung 22,8 gr gula per 250 ml, yaitu sekitar 45,6% dari batas konsumsi gula yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Konsumsi gula sebenarnya sudah didapatkan dari makanan sehari-hari, terutama karbohidrat. Fungsinya adalah memberi energi dan kalori bagi tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula yang disarankan bagi setiap orang adalah 10% dari total energi (200 kkal), atau sebanyak 50 gram atau 4 sendok makan per hari. beberapa cara untuk mengurangi asupan gula setiap hari dengan cara sebagai berikut :
1. Kurangi konsumsi makanan olahan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi seperti contohnya adalah cemilan berupa biskuit, kue dan camilan lainnya, konsumsilah makanan dalam bentuk yang asli contohnya bisa anda dapatkan di buah-buahan segar
2. Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang memiliki gula tambahan dalam sajiannya seperti yang bisa kita temukan pada minuman bersoda, permen,, hingga jus buah yang diberikan pemanis lagi;
3. Baca nilai informasi gizi dari setiap makanan atau bahan makanan yang anda beli, sehingga anda bisa menakarnya sesuai dengan anjuran di atas;
4. Perbanyak konsumsi sayur, buah-buahan, susu rendah lemak.
5. Perbanyak aktivitas fisik ringan seperti jogging, jalan santai atau bersepeda santai;
6. Rutin mengontrol asupan gula per hari dengan rutin melakukan pengecekan gula darah, hal ini juga dapat membantu anda untuk mengetahui reaksi tubuh saat mengonsumsi makanan sehingga tubuh bisa menyesuaikan diri dengan makanan yang disantap;
7. Mulai hidup sehat, disini anda bisa melakukan dasar dari gaya hidup sehat seperti beraktivitas fisik secara rutin, mengontrol porsi makan, beristirahat yang cukup, mengelola stres
Selain pola makan sehat, aktivitas fisik secara teratur serta kebiasaan hidup sehat juga membantu mencegah gula darah berlebih dalam tubuh. Meski demikian, semua upaya untuk mencegah asupan gula berlebih ini harus dimulai dari kita sendiri. Agar kita dapat menjalani hidup dengan tenang dan nyaman hingga ke masa akan datang.