- Admin Dinkes
- Senin, 17 Desember 2018
- 8342
Kesehatan Jiwa Usia Muda Menjadi Fokus Program Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa sepanjang hayat merupakan hal yang penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kuat dan tangguh. Kesehatan jiwa selama dalam kandungan, pada saat usia bayi dan usia kanak-kanak, usia pra sekolah, usia sekolah, remaja hingga lanjut usia. Tahun ini fokus Kesehatan Jiwa adalah pada kesehatan remaja, anak sekolah dan usia dini. Untuk itu perlu diupayakan upaya-upaya terkait kesehatan jiwa dalam keluarga, dalam pelayanan, sekolah dan di pelayanan lainnya untuk mengupayakan kesehatan usia muda menjadi fokus.
Sejalan dengan program pemerintah, Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK), fokus kesehatan keluarga bagaimana mengupayakan orang tua dan anggota keluarga juga menjadi sehat jiwa. Demikian pula di posyandu diharapkan stimulasi perkembangan untuk mencapai anak balita sehat jiwa harus diupayakan, seperti pola asuh dan tumbuh kembang anak, deteksi dini pada gangguan perkembangan anak, atau dengan pemantauan perkembangan deteksi dini kesehatan jiwa anak. Selanjutnya di PAUD, sekolah taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, juga merupakan fokus kesehatan jiwa. Upaya yang bisa dilakukan misalnya deteksi dini kesehatan jiwa anak usia sekolah, kesehatan jiwa remaja, konseling Adiksi HIV/AIDS, life skill anak dan remaja, mindfulness dan sebagainya. Untuk itu maka sangat perlu diupayakan untuk memasukkan usaha kesehatan jiwa usia muda dalam usaha kesehatan sekolah (UKS).
Terlebih lagi di akhir ini banyak masalah yang dihadapi pada usia anak muda, termasuk bullying, napza, kecanduan games/media sosial, pergaulan bebas dan sebagainya. Untuk itu kita berharap seluruh komponen bangsa bersama pemerintah bersinergi untuk mewujudkan kesehatan jiwa usia muda yang kuat. Jika selama ini kita berfokus untuk mewujudkan bebas pasung, karena memang pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasung adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM), mereka mempunyai hak untuk pulih dan itu perlu kita lanjutkan. Namun mari kita bergerak ke arah promosi kesehatan jiwa pada anak muda, generasi muda, kaum milenial, dan preventif terjadinya masalah kesehatan jiwa pada anak muda. Upaya promosi dan preventif kesehatan jiwa melalui pendekatan siklus kehidupan dan kelompok risiko, dan terintegrasi pada semua tingkat layanan kesehatan dan kegiatan lintas program dan sektor.
Jadi kita berharap mereka akan menjadi generasi penerus yang dapat membangun bangsa ini menjadi lebih baik, lebih optimal, sehingga negara tercinta ini dapat menjadi negara yang kuat. Salam sehat jiwa. (Dora-Survim)
(Sumber : Keliat, BA, 2018; Kemenkes, 2018)