
- Admin Dinkes
- Kamis, 02 Oktober 2025
- 12
Dinkes Kepri Mantapkan Strategi Bersama Lintas Sektor Tekan Kasus TBC di Daerah
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau terus memperkuat langkah nyata dalam upaya mempercepat penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) di seluruh wilayah. Upaya ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk menekan angka kasus TBC dan sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC yang dilaksanakan bersama Kementerian Dalam Negeri pada Senin (29/9/2025) yang lalu.
Sebagai bagian dari strategi percepatan, Dinas Kesehatan Kepri menyiapkan sejumlah langkah penting, antara lain penambahan 5.000 cartridge Tes Cepat Molekuler (TCM), peningkatan kapasitas kader TBC, serta pelaksanaan skrining TBC secara rutin bagi ASN dan tenaga kerja setiap enam bulan.
Langkah-langkah tersebut dibahas dalam rapat yang dipimpin oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad di Gedung Daerah Tanjungpinang. Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan penanggulangan TBC di Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Moh. Bisri menjelaskan bahwa meskipun Tim Percepatan Penanggulangan TBC telah dibentuk sejak tahun 2022, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan cartridge, minimnya ketersediaan alat X-ray portable, serta belum optimalnya peran kader TBC di lapangan.
“Kami terus berupaya memperkuat seluruh lini. TBC bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga tantangan sosial yang memerlukan kepedulian bersama. Dengan deteksi dini dan pengendalian yang lebih terukur, kami optimistis Kepri dapat mencapai eliminasi TBC sesuai target nasional,” ujar Bisri.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Kepri terus mendorong peningkatan skrining aktif (Active Case Finding) di masyarakat, disertai skrining pasif di fasilitas pelayanan kesehatan. Pemeriksaan GeneXpert, rontgen dada, dan pemeriksaan dahak dimanfaatkan untuk mempercepat deteksi dan memastikan pengobatan tepat sasaran.
Selama September 2025, kegiatan skrining aktif menggunakan X-ray portable telah dilakukan di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang, dengan hasil lebih dari 1.000 orang telah diperiksa dan sejumlah peserta terindikasi TBC. Program serupa juga digelar di Kota Batam dengan dukungan organisasi profesi dan kegiatan pengabdian masyarakat.
Sebagai tindak lanjut hasil rapat bersama Gubernur, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau akan melakukan strategi percepatan eliminasi TBC melalui langkah-langkah berikut:
- Melaksanakan skrining TBC berkala bagi ASN dan tenaga kerja di lingkungan pemerintah dan swasta setiap enam bulan;
- Menambah 5.000 cartridge TCM untuk memperluas jangkauan deteksi dini di seluruh kabupaten/kota;
- Meningkatkan pelatihan dan pendampingan kader TBC agar lebih aktif dalam penemuan kasus serta edukasi masyarakat; dan
- Memperkuat jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dalam pelaporan dan pemantauan pengobatan TBC secara digital dan terintegrasi.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen untuk terus melibatkan seluruh pihak, mulai dari instansi pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum, agar bersama-sama mewujudkan Kepri bebas TBC tahun 2030.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan bila mengalami gejala batuk berkepanjangan. Deteksi dini dan pengobatan yang tuntas adalah kunci memutus rantai penularan TBC,” tutup dr. Bisri.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan bebas dari TBC. Dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota, fasilitas pelayanan kesehatan, organisasi profesi, serta peran aktif masyarakat, gerakan eliminasi TBC di Kepri diharapkan dapat berjalan semakin cepat, terpadu, dan berkelanjutan.