- Admin Dinkes
- Selasa, 19 Maret 2024
- 638
Dapatkah Penyandang Diabetes Berpuasa?
TANJUNGPINANG – Diabetes merupakan penyakit kronis berupa tingginya kadar gula darah di dalam tubuh. Kondisi tersebut membuat penderita diabetes perlu menjaga kadar gula dalam tubuh dengan tetap memperhatikan pola makan serta asupan nutrisinya sebaik mungkin, bahkan pada saat sedang berpuasa. Dapatkah penyandang diabetes berpuasa?
Dapat, namun sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengaturan obat/insulin. Apabila kadar gula darah dalam batas normal dan tidak mengalami komplikasi tertentu, dokter akan memperkenankan penderita diabetes tipe 2 untuk menjalani puasa. Namun, puasa bagi penderita diabetes ini tak boleh sembarangan. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar puasa yang dijalani tetap aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Mari simak tips puasa bagi penderita diabetes selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
- Sebelum puasa penyandang DM harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
- Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah apabila mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
- Apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah < 60 mg/dL atau meningkat > 300 mg/dL puasa dapat dibatalkan.
- Penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran Dokter.
- Menghindari makanan berbuka yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih.
- Menyegerakan berbuka dan usahakan makan sahur menjelang waktu imsak (saat puasa akan dimulai).
- Mengonsumsi makan malam dan sahur dengan prinsip piring makan model T.
- Makanan berbuka dapat berupa buah-buahan seperti kurma,pisang, melon, pepaya dll.
- Dapat mengonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur.
- Hindari Aktivitas fisik dan latihan fisik yang berlebihan.
- Selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah puasa.
Pada dasarnya, penderita diabetes yang ingin berpuasa dianjurkan untuk tetap menjaga pola makan dan asupan nutrisinya agar kadar gula darah tetap terkontrol. Kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda, sehingga sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menjalani ibadah puasa. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan minimal 2 bulan sebelum bulan puasa tiba.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengevaluasi gula darah Anda, dan menentukan apakah kondisi tubuh Anda aman untuk menjalani ibadah puasa. Jika kadar gula darah terkontrol dengan baik, ibadah puasa tentu dapat dilakukan tanpa kendala.
Apabila saat berpuasa, Anda merasa pusing, sakit kepala, lemas, jantung berdebar-debar, keringat dingin, tubuh gemetar, dan seperti akan pingsan, segera hentikan puasa dan periksakanlah diri ke dokter terdekat. (JM)
Referensi :
- Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/dapatkah-penyandang-diabetes-berpuasa
- Siloam Hospital (2023) https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tips-puasa-bagi-penderita-diabetes
- Alodokter (2023) https://www.alodokter.com/panduan-berpuasa-bagi-penderita-diabetes