- Admin Dinkes
- Kamis, 18 Oktober 2018
- 7867
Cegah Keterbelakangan Mental Pada Anak, Dinkes Prov.Kepri adakan Kegiatan Simulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Gambar : Peserta melakukan simulasi praktek SDIDTK antar peserta kegiatan
Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis karena pada masa inilah terbentuk dasar-dasar kemampuan keinderaan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.
Agar anak usia dini tumbuh dan berkembang secara optimal, maka pemenuhan akan gizi perawatan dan pelayanan kesehatan, kasih saying, perlindungan, simulasi, penghargaan, penegakan norma-norma sosial dan agama (ASAH,ASIH,ASUH) harus diselenggarakan sedini mungkin.
Kegiatan Simulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) adalah kegiatan komprehensif untuk memantau aspek tumbuh kembang anak. Kegiatan simulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh, baik fisik, mental, emosional maupun social serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Kegiatan deteksi dini untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan keadaan normal seawall mungkin dan kegiatan intervensi adalah kegiatan untuk mengoreksi dan mengatasi masalah atau penyimpangan.
Sasaran SDIDTK adalah orang tua yang memiliki anak dengan usia 0 – 6 tahun. Mereka dibekali pengetahuan seputar pertumbuhan anak, supaya orang tua mengetahui lebih dini jika anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Gambar : Kegiatan Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang di Salah Satu PAUD yang ada di Natuna
Materi stimulasi yang diberikan yaitu dengan merangsang kemampuan dasar anak supaya berkembang secara optimal. Rangsangan tersebut meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbahasa, sosialisasi dan kemandirian. Caranya dengan memberikan rangsangan suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, bernyanyi, bermain, memecah masalah, mencoret dan menggambar. Seluruh materi stimulasi diberikan dengan prinsip-prinsip dasar yaitu dengan kasih sayang, sesuai kelompok umur, tidak memaksa anak, menggunakan alat bantu permainan dan diberi pujian atau hadiah atas keberhasilan.
Kebutuhan emosi/kasih sayang juga diperlukan bagi balita. Hubungan yang erat dari kedua orang tua merupakan syarat mutlak dalam menjamin tubuh kembang anak. Kehadiran dari peran kedua orang tua bermanfaat untuk menjalin rasa aman, sebaliknya jika anak kekurangan kasih sayang maka tumbuh kembang anak akan terganggu, baik secara fisik maupun mental.
Kebutuhan fisik juga merupakan hal yang tak boleh dilupakan dan perlu mendapat banyak perhatian. Hal-hal rutin yang harus diberikan bagi anak adalah kebutuhan makanan bernutrisi, kebersihan tubuh, imunisasi, pemeriksaan kesehatan, pengobatan, olahraga, bermain serta istirahat yang cukup.
Mengingat belum adanya fasilitator kegiatan orientasi SDIDTK Revisi di Kabupaten/Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau, maka perlu dilakukan kegiatan “Orientasi Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Revisi Tahun 2018, Dengan demikian Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Melalui Seksi Kesga & Gizi Masyarakat melaksanakan kegiatan orientasi SDIDTK Revisi di Kabupaten Natuna. (Kesga/ SP)