- Admin Dinkes
- Kamis, 08 Februari 2024
- 1211
Bidan Berperan Penting Dalam Menurunkan AKI dan AKB
Gambar : Peningkatan Kapasitas Bidan di Kabupaten Bintan (Diskominfo kepri)
Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bintan, Dinas Kesehatan Kepri melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Bidan yang dihadiri oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Bintan Hafizha Ramadhani Putri. Sebanyak 190 bidan dari berbagai wilayah di Kabupaten Bintan turut serta untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan ini berlangsung di Bhadra Resort, Kabupaten Bintan, Rabu (7/2).
Dewi Ansar menyampaikan betapa pentingnya peran bidan dalam sistem pelayanan kesehatan. Karena bidan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan bayi.
Bidan merupakan salah satu profesi yang mulia, wanita terpercaya dalam mendampingi dan memberikan pertolongan pada ibu mulai dari sebelum masa hamilnya, kehamilan, persalinan dan nifas bahkan sampai dengan perawatan bayi baru lahir dan anak Balita. Peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati, sebagai motivator dan roll model di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para bidan untuk memperluas pengetahuan mereka dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Kabupaten Bintan, serta meningkatkan kesadaran, pengetahuan masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan maternal dan neonatal dan dapat memberikan wawasan praktis dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik mengenai peran bidan dalam masyarakat
Selain itu, Dewi Ansar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat dalam upaya menangani masalah kesehatan ibu dan bayi.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, bidan-bidan di Kabupaten Bintan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi," harapnya.
Dewi Ansar menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya bersama untuk mencapai target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait kesehatan, khususnya dalam mencapai target angka kematian ibu dan bayi yang rendah.
Dalam kegiatan ini, para bidan akan disajikan beberapa materi yang meliputi pemahaman tentang penanganan kehamilan, persalinan dan perawatan pasca persalinan, deteksi dini komplikasi kehamilan, serta peningkatan keterampilan dalam memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas bagi ibu dan bayi.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator kinerja utama yang sangat perlu mendapatkan perhatian khusus. Saat ini AKI & AKB di Indonesia masih cukup tinggi. Data kumulatif jumlah kasus kematian ibu di provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan dari 38 kasus kematian pada tahun 2022 menjadi 47 kasus kematian di tahun 2023. Demikian juga untuk jumlah kasus kematian bayi terjadi peningkatan dimana pada tahun 2022 sebesar 232 kasus menjadi 277 kasus di tahun 2023. (SP)