- Admin Dinkes
- Rabu, 11 Januari 2023
- 5760
Apakah Pola Makan Bunda Berubah Selama Hamil ?
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu lahir. Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.
Seorang ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.
Ibu hamil mudah merasa lapar saat masa kehamilannya, mengapa demikian? Itu hal yang wajar karena pada masa pembentukan si kecil, tubuh harus bekerja ekstra sehingga asupan nutrisi yang dibutuhkan pun meningkat.Tapi bukan berarti porsi makan ibu hamil jadi berlipat ganda atau berlebihan. Perhatikan komposisi makan ibu hamil agar memenuhi aspek nutrisi, bervitamin, kaya mineral, dan tentunya tidak membawa efek negatif jangka panjang. Perlu untuk diingat, ibu hamil perlu makan porsi bergizi seimbang dan kaya akan protein hewani, serta tetap konsultasikan ke dokter atau bidan selama masa kehamilan.
Trimester pertama
Trimester pertama adalah minggu 1-13 kehamilan. Periode ini adalah yang paling umum bagi ibu hamil merasakan semua gejala buruk yang mungkin terjadi selama kehamilan. Kendati demikian, gejalanya berbeda-beda bagi masing-masing ibu hamil. Namun gejala yang umum pada trimester pertama, seperti mual, kelelahan, sakit kepala, kembung, payudara bengkak, malas makan, sembelit, dan perubahan mood. Itu karena pada trimester awal, ibu hamil mengalami beberapa perubahan hormon. Dengan kondisi ini, makan apa yang bisa toleransi adalah kuncinya. Karena ini bukan saatnya khawatir tentang apa atau kapan makan, tapi lebih baik dengarkan tubuh Anda dan lakukan apa yang dibutuhkan.
Trimester kedua
Ibu hamil mungkin akan menyambut akhir trimester pertama dengan perasaan lega. Pada saat ini, peluang keguguran pun berkurang signifikan, dan bagi yang mengalami morning sickness, akan mulai mereda. Energi harus kembali dengan baik dan membuatnya menjadi tahap kehamilan yang paling nyaman. Selain itu, si kecil dalam kandungan, otak, sumsum tulang belakang dan organ-organ utamanya sudah mulai berkembang dan tampak lebih seperti bayi sebenarnya. Tapi pada trimester kedua, betapapun nyaman rasanya, ibu hamil harus tetap mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Trimester ketiga
Pada tahap ini, sebagian besar itu hamil berjuang dengan berat badan dan rasa lelah. Pertumbuhan janin terjadi signifikan selama 8-12 minggu terakhir kehamilan dan makin besar perut membuat lebih sedikit ruang untuk makan, namun ibu hamil tetap membutuhkan kalori ekstra hingga 500 kalori per hari untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Makanan kecil atau camilan setiap beberapa jam dibutuhkan. Salah satu masalah terbesar adalah menyeimbangkan kebutuhan kalori yang meningkat dengan pilihan makanan kaya nutrisi yang disesuaikan dengan ruang perut Bunda yang terbatas.
Bahan Makanan Yang Dihindari dan Dibatasi Oleh Ibu Hamil
yakni Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan tambahan makanan yang kurang aman, Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena mengandung kuman yang berbahaya untuk janin, Membatasi kopi dan coklat didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat meningkatkan tekanan darah, Membatasi makanan yang mengandung energy tinggi seperti yang banyak mengandung gula, lemak misalnya keripik, cake, Membatasi makanan yang mengandung gas contoh nangka, kol, ubi jalar karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil, dan Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink) karena mengandung energy tinggi yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat berlebihan dan bayi lahir besar