- Admin Dinkes
- Kamis, 29 Agustus 2024
- 3346
88 Kasus Monkeypox Terdeteksi di Indonesia, Salah Satunya di Kepri.
Kemenkes mengungkapkan kasus monkeypox di Indonesia sebanyak 88 kasus selama 2022- 2024. Diantaranya 74 kasus hingga 2023 dan 14 kasus di 2024. Adapun kasus monkeypox ditemukan di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau (Batam).
Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus. Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, namun dapat menular ke manusia. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.
Penyakit monkeypox atau cacar monyet telah menjadi isu kesehatan global yang mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Menyikapi perkembangan kasus monkeypox yang semakin meluas.
Gejala monkeypox mirip dengan cacar, tetapi umumnya lebih ringan. Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah beberapa hari, ruam kulit mulai muncul, yang kemudian berkembang menjadi lesi dan akhirnya mengelupas. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.
Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox) dapat menyebar melalui percikan air liur orang yang sakit Mpox (droplet), kontak langsung kulit ke kulit dengan orang yang sakit Mpox, berhubungan seksual dengan orang yang sakit Mpox dan menggunakan benda yang terkontaminasi virus dari orang yang sakit Mpox. Dalam hal ini pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan adalah hindari kontak kulit dengan orang yang menunjukkan gejala, jangan berhubungan seks dengan orang bergejala Mpox (ruam bernanah/keropeng), pakai masker saat tubuh tidak sehat/bergejala, jangan menggunakan perlengkapan pribadi orang lain (baju, handuk, seprai) dan cuci tangan pakai sabun.
Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi Monkeypox terutama pada populasi yang paling berisiko. Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaku (LSL), pasangan multiseks atau berganti-ganti pasangan, individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam 2 minggu terakhir dan petugas lab pemeriksa spesimes Mpox serta petugas Kesehatan yang menangani pasien Mpox. Dengan adanya kasus monkeypox ini, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang namun waspada, selalu menjaga kebersihan diri, dan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mengarah pada monkeypox. Partisipasi aktif masyarakat dalam program vaksinasi, jika tersedia, juga sangat dianjurkan. (Umi)