Konten Berita

...

Tahun 2024, 1.311 Jamaah Calon Haji dari Kepulauan Riau Sudah Menerima Vaksin Meningitis

Tahun 2024, 1.311 Jamaah Calon Haji dari Kepulauan Riau Sudah Menerima Vaksin Meningitis

Bandara Internasional Batam menjadi titik keberangkatan untuk 28 kelompok terbang atau kloter. Ini mencakup 3 kloter dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), 12 kloter dari Provinsi Riau, 6 kloter dari Provinsi Kalbar, dan 7 kloter dari Provinsi Jambi.



Sebanyak 1.311 Jamaah Calon Haji (JCH) dari Kepulauan Riau diberangkatkan pada Kloter 1 berjumlah 487 pada 12 Mei. JCH dari Kota Tanjungpinang 205 orang, Kabupaten Natuna 61 orang, Kabupaten Bintan 82 orang, Kabupaten Lingga 41 orang, Kota Batam 93 orang dan Petugas Kloter 5 orang. Kloter 2 berjumlah 445 JCH diberangkatkan pada 13 Mei dan termasuk petugas. Kloter 15, berangkat dari embarkasi Batam dan turun di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Sebanyak 420 jamaah dari gelombang ini berangkat langsung dari embarkasi Batam dan turun di Bandara King Abdul Aziz (KAA) di Jeddah.

Di Aula Arafah 2 Asrama Haji Kota Batam, Minggu (12/5) dini hari, Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, secara resmi melepas jamaah calon haji (JCH) yang masuk Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Batam. Tercatat JCH tertua berumur 85 tahun dan JCH termuda 18 tahun.
Dalam sambutannya, gubernur Ansar mengajak semua jamaah calon haji untuk terus bersyukur karena telah dipilih sebagai tamu Allah SWT untuk melaksanakan rukun Islam kelima.

“Pada semua jamaah calon haji untuk senantiasa menjaga diri dan memperhatikan orang lain, terutama orang tua. Mereka juga harus tetap fokus pada setiap ibadah yang diarahkan oleh pimpinan kelompok atau mutowif mereka. Dengan demikian, setiap orang akan dapat mengikuti setiap kegiatan ibadah dengan baik dan khusuk di masa depan. Selain itu, Gubernur Ansar menyampaikan doa agar Tanah Air kita, terutama Provinsi Kepri, menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi tempat tinggal yang mampu mensejahterakan seluruh warganya,” Kata Gubernur Ansar.

Di antara jamaah calon haji dari Provinsi Riau, yang paling banyak diberangkatkan melalui Bandara Internasional Hang Nadim dengan 5.331 orang, disusul oleh jamaah dari Provinsi Jambi dengan 3.118 orang, Provinsi Kalbar dengan 2.626 orang, dan Provinsi Kepulauan Riau dengan 1.311 orang. Dengan demikian, total 12.386 jamaah calon haji telah tiba di Tanah Suci Madinah.

Selain embarkasi Batam, embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang akan mengirimkan kloter pertama ke Arab Saudi untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M dengan total 12.298 jemaah, di mana 1.334 dari Kepulauan Riau, 5.273 dari Riau, 2.611 dari Kalimantan Barat, dan 3.071 dari Jambi.

Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Yang pertama akan berangkat dari 12 mei hingga 23 Mei 2024 dan tinggal di Madinah sebelum pergi ke Makkah untuk menjalani puncak haji, lalu kembali ke Tanah Air. Yang kedua akan berangkat dari 24 Mei hingga 10 Juni 2024 dan tinggal di Madinah sebelum kembali ke Tanah Air. Selama 40 hari, tinggal di negara dengan cuaca dan budaya yang sangat berbeda.

Sejauh ini, seluruh jamaah sehat walafiat, menurut laporan Zahid Deraman, Ketua Kloter 1 Embarkasi Batam (10/6). Sejauh ini, jamaah yang lebih tua yang diharuskan memakai kursi roda tetap dapat mengikuti ibadah. Karena perbedaan cuaca di Indonesia dan Arab Saudi, beberapa jamaah Haji menderita batuk. Sejauh ini, keluhan jamaah telah ditangani dengan baik oleh petugas kesehatan dan donter di masing-masing kloter. Kami berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para petugas haji yang ada di lokasi ini dengan sangat baik. Setiap selesai shalat lima waktu, binbingan ibadah juga diberikan secara teratur. Zahid mengatakan, "Kami mohon doa agar pelaksanaan Haji ini berjalan lancar sampai masa pemulangan nanti."

Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar sejauh ini. Dengan cuaca yang sangat panas di Arab Saudi, kami selalu menasihati para jamaah untuk menjaga kesehatan mereka dan tidak terlalu lelah. Kami juga menasihati mereka untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak ada keperluan mendesak. Zahid menyatakan bahwa suhu rata-rata adalah antara 43 dan 45 derajat Celcius.

Setiap jemaah haji yang berada di Indonesia harus menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan sebelum mereka benar-benar siap untuk melakukan perjalanan dan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah karena kondisi cuaca yang berbeda di sana.Selama masa penyesuaian dengan cuaca di Tanah Suci, masyarakat harus melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko penyakit dan pingsan selama prosesi ibadah haji. Dalam menghadapi cuaca panas ekstrim di Tanah Suci, jemaah haji dapat mengikuti tiga saran kesehatan berikut: 1. Membawa payung untuk mencegah stroke panas atau sengatan panas. 2. Hindari kegiatan di luar rangkaian ibadah haji, terutama di luar ruangan, untuk menghindari cuaca panas di Tanah Suci. 3. Pastikan Anda minum cukup air untuk mencegah dehidrasi.

Selama berada di Tanah Suci Mekkah, jangan kelelahan terlalu lama dan segera lakukan pemeriksaan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan. Jemaah haji Indonesia dapat berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis lainnya di lokasi tersebut karena tersedianya berbagai macam obat dan vitamin.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyambut baik laporan ketua kloter 1 dan meminta para jamaah untuk tetap menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci dengan memperbanyak mengkonsumsi vitamin dan minum air putih.

“Semoga seluruh jamaah tahun ini dapat melaksanakan ibadah haji dengan mudah dan lancar. Semoga semuanya sehat walafiat dan menjadi haji mabrur dan mabruroh.Doakan juga agar Kepulauan Riau ini menjadi negeri yang aman dan sejahtera atau baldatun toyyibatun warobbul ghofur", Kata Ansar Ahmad.

3 Vaksin Wajib Jemaah Calon Haji Tahun 2024

Pada penyelenggaraan haji 2024, Kemenkes menyiapkan 255 dokter, termasuk dokter umum dan dokter spesialis, untuk merawat 241.000 jemaah, dengan 45.000 orang yang lebih tua.
Setiap jemaah haji dari Indonesia harus melakukan beberapa vaksinasi sebelum keberangkatan haji tahun 2024

1. Vaksin Meningitis:

Menurut persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi, jemaah haji dari seluruh dunia harus divaksinasi meningitis. Setiap jemaah haji yang datang dari negara lain diizinkan untuk menerima vaksin ini. Jemaah haji harus telah menerima vaksinasi setidaknya sepuluh hari sebelum mereka tiba di Arab Saudi. Selain itu, durasi vaksinasi tidak boleh melebihi lima tahun.

2. Vaksin COVID-19 Selanjutnya, aturan menjadi wajib bagi jemaah haji dari seluruh dunia yang berusia 12 tahun ke atas, termasuk Indonesia, untuk menerima vaksin COVID-19. Sertifikat vaksin yang resmi dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan setempat merupakan bukti keberhasilan vaksin.

3. Vaksin  Influenza Musiman: Disarankan untuk jemaah haji untuk mendapatkan perlindungan tambahan dengan vaksin ini, terutama bagi wanita hamil, anak-anak di bawah lima tahun, orang tua (lansia), dan orang dengan penyakit jangka panjang seperti jantung, paru-paru, gagal ginjal, gangguan metabolik, gangguan saraf, hati, dan kelainan darah.

Jemaah haji yang memiliki kondisi yang mengurangi sistem kekebalan tubuh mereka, seperti HIV atau AIDS, mereka yang menjalani kemoterapi atau steroid, dan mereka yang menderita tumor ganas juga disarankan untuk menerima vaksin jenis ini.
Selain tiga vaksin yang diberikan kepada jemaah dari Indonesia, sebelum mereka tiba di Arab Saudi, mereka diberikan dua vaksin tambahan: vaksin polio dan vaksin pencegah virus zika dan demam berdarah.


Untuk warga lokal Saudi

yang ingin melakukan ibadah haji, mereka juga harus memenuhi persyaratan kesehatan. Peziarah yang datang dari Saudi harus memiliki sertifikat vaksin COVID-19. Jemaah harus menunjukkan bahwa mereka telah menerima vaksin COVID-19 yang diperbarui, sebagaimana disetujui oleh Kementerian Kesehatan. Selain itu, jemaah haji yang mencakup penduduk lokal juga harus memenuhi syarat untuk menerima vaksin Meningitis setidaknya lima tahun sebelumnya, sebagaimana disetujui oleh Kementerian Kesehatan. Pada musim haji 2024, semua jemaah haji lokal harus divaksinasi influenza.
Pemerintah Saudi berhak menolak jemaah haji yang tidak memiliki sertifikat vaksin yang resmi. Dengan menggunakan aplikasi Sehhaty, calon jemaah kerajaan dapat menerima vaksinasi. *** (JON / DINKES )

Kontak Kami