- Admin Dinkes
- Selasa, 08 Agustus 2023
- 506
Pekan ASI Sedunia Sebagai Momentum Dukung Ibu Bekerja Berikan ASI
Gambar : Ruang menyusui
Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023, ini merupakan momentum yang tepat untuk semua pihak baik suami, keluarga, rekan kerja, pemberi kerja/dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah perlu terlibat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengakomodasi praktik menyusui.
Tiap minggu pertama bulan Agustus diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia. Tahun ini Pekan ASI sedunia mengangkat tema global “Enabling Breastfeeding: Making a Difference for Working Parents”, dan tema nasional “Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui” dengan dua slogan “Ibu Bekerja Tetap Menyusui Pasti Bisa” dan “Bantu Ibu Bekerja Tetap Menyusui”.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif akan lebih mungkin mengalami kekurangan gizi dan vitamin A. Bayi juga berisiko terjadi alergi dan intoleransi laktosa. Selain itu, ada peningkatan risiko beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
“Inilah yang sangat ingin kita kampanyekan pada pekan ASI tahun ini yaitu kita mendukung ibu-ibu bekerja untuk terus menyusui karena pada umumnya kita cuma dapat cuti itu tiga bulan padahal lulus ASI eksklusif itu enam bulan,” kata Dirjen dr. Maria.
Bayi baru lahir hingga usia 11 bulan merupakan masa dimana pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif dilakukan. Hasil Kajian SSGI memperlihatkan bahwa terjadi perbaikan prevalensi stunting yang terjadi pada bayi umur 0 sampai 5 bulan. Periode waktu 0-5 bulan merupakan periode dimana praktek-praktek pemberian ASI Ekslusif dilakukan. Dengan demikian periode tersebut menjadi periode waktu yang penting dalam pemberian proteksi terhadap risiko terjadinya stunting.
Banyak faktor yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati. Untuk dapat memproduksi ASI yang bagus seorang ibu memerlukan waktu istirahat yang cukup dan diiringi dengan suasana hati dan suasana psikologis yang baik sehingga ketika memberikan ASI bisa maksimal. Menggendong bayi oleh ayah bayi setidaknya akan membantu ibu untuk bisa beristirahat. Peran bapak juga bisa dilakukan dengan bermain bersama anak, memijat Ibu, membantu pekerjaan rumah, memandikan anak, mengganti popok bayi. Ketika ibu bekerja, biasanya pemberian ASI hanya berlangsung selama tiga bulan sesuai dengan jadwal cuti, padahal untuk lulus ASI eksklusif berlangsung selama enam bulan. Ini menjadi alasan untuk mengkampanyekan dukung ibu bekerja terus menyusui. (DN)