- Admin Dinkes
- Senin, 05 Juni 2023
- 2949
Pertolongan Pertama Dalam Pencegahan Gigitan Hewan Penular Rabies
Gambar : Pertolongan Pertama Dalam Pencegahan Gigitan Hewan Penular Rabies
Rabies adalah penyakit yang mengerikan karena jika terjadi gejala klinis pada manusia maupun hewan kemungkinan berujung pada kematian. Perlu diketahui hewan pembawa rabies tidak hanya anjing, tapi kera dan kucing juga termasuk hewan pembawa penyakit mengerikan tersebut. Masyarakat harus mengetahui seperti apa hewan yang terkena virus rabies. Memelihara anjing maupun kucing atau biasa yang disebut anabul meskipun lucu dan menggemaskan, gigitan anabul kesayangan ternyata dapat mengakibatkan penyakit serius. Rabies merupakan salah satu penyakit yang juga dapat ditimbulkan oleh gigitan anabul dan perlu mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan sesegera mungkin.
Tanda rabies pada hewan sangat bervariasi, seperti adanya perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku itu hewan tunjukkan dengan mencari tempat yang dingin dan menyendiri, agresif atau menggigit benda-benda yang bergerak termasuk menggigit pemiliknya. Selain itu juga perilaku hewan tersebut bisa ditandai dengan memakan benda-benda yang tidak seharusnya menjadi makanannya, hiperseksual, mengeluarkan air liur berlebihan, kejang-kejang, paralisis/lumpuh dan akan mati dalam waktu 14 hari, namun umumnya mati pada 2-5 hari setelah tanda-tanda tersebut terlihat. Tak hanya digigit, penularan virus rabies dapat terjadi dengan jilatan atau cakaran. Lalu apa yang harus dilakukan jika digigit oleh hewan pembawa rabies?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan penanganan kasus gigitan hewan penular rabies ada tata laksananya adalah :
Cuci Luka
Hal yang pertama dilakukan untuk menangani luka karena terkena gigitan hewan penular rabies adalah mencuci luka. Cara tersebut dilakukan dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Selain itu, jilatan dan cakaran juga harus dibersihkan. Pembersihan tersebut agar virus rabies hilang dari tubuh.
Dibersihkan dengan Antiseptik
Setelah dibersihkan, cara penanganan ketika mendapat gigitan oleh hewan penular rabies adalah membersihkannya dengan antiseptik. Setelah membersihkan dengan sabun di air mengalir, masih tersisa virus di dalamnya. Maka dari itu, antiseptik dapat benar-benar menghilangkan virus yang ada. antiseptik diberikan antiseptik setelah dilakukan pencucian luka untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Antiseptik yang dapat diberikan di antaranya povidon iodine, alkohol 70%, dan zat antiseptik lainnya.
Pemberian Vaksin
Terakhir dari langkah untuk mencegah terserang gangguan fatal karena tergigit hewan penular rabies adalah diberikannya vaksin yakni Vaksin Antirabies (VAR) dan Serum Antirabies (SAR). Vaksin ini bertujuan untuk membangkitkan sistem imun tubuh agar lebih kuat terhadap virus rabies. Selain itu, antibodi dapat menetralisasi virus yang ada. Vaksin tersebut bisa dilakukan di rumah sakit. VAR diberikan pada hari ketika gigitan terjadi. Kamu akan menerima 2 dosis dengan suntikan pada lengan kanan dan kiri. Setelah itu, hari ke-7 sebanyak 1 dosis dan hari ke-21 sebanyak 1 dosis. Lalu, SAR diberikan pada hari kejadian di sekitar bagian luka sebanyak mungkin. Namun bila virus rabies telah mencapai susunan saraf pusat, pemberian vaksin anti rabies tidak akan memberikan manfaat lagi. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui 2 kondisi luka akibat rebies, yakni luka risiko tinggi seperti jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu (leher, muka dan kepala), luka pada jari tangan dan jari kaki, luka di area genitalia, luka yang lebar/dalam, atau luka multiple (multiple wound). Untuk kategori ini perlu diberikan VAR dan SAR. Ada pula luka berisiko rendah, seperti jilatan pada kulit terbuka atau cakaran / gigitan kecil yang menimbulkan luka lecet di area badan, tangan dan kaki yang tidak banyak persyaratan.
Namun jangan terlalu cemas, rabies dapat dihindari dengan melakukan sejumlah upaya berikut:
- Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, biasanya seperti anjing dan kucing
- Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies
- Melapor ke lembaga pengendalian hewan jika muncul hewan-hewan liar
- Ajari anak-anak untuk tidak menyentuh hewan liar. (MH-Promkes)