Workshop Penguatan Peran, Tugas dan Fungsi Kader Posyandu di Kota Batam

Cetak

workshop kader posyandu

Gambar : Workshop penguatan peran, tugas dan fungsi kader posyandu di kota batam

Dalam rangka mengoptimalkan peran, tugas dan fungsi kader posyandu, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan workshop bagi 100 kader posyandu Kota Batam pada tanggal 8 maret 2023, Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yang diwakili oleh Kabid Kesehatan Masyarakat serta dihadiri oleh anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bapak Ir. Wirya Putra Silalahi. Dalam workshop ini, peserta mendapat pembekalan materi dari narasumber Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah Kepulauan Riau, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Wilayah Kepulauan Riau dan dari Asosiasi Dietisien Indonesia (ASDI) Wilayah Kepulauan Riau. Melalui workshop ini diharapkan dapat  meningkatkan semangat dan kapasitas kader Posyandu dalam pencegahan stunting di Kota Batam.

Saat ini, Provinsi Kepulauan Riau memiliki jumlah penduduk mencapai lebih dari 2 juta jiwa yang setengahnya berada di Kota Batam. Sejalan dengan jumlah penduduk itu, Kota Batam memiliki jumlah posyandu terbanyak dibanding Kabupaten Kota lainnya yakni 554 posyandu pada akhir tahun 2022 dengan 3.890 orang kader yang bertugas. Untuk itu, perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas kader sebagai pengelola dan pelaksana posyandu agar lebih memahami peran, tugas dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan khususnya percepatan pencegahan stunting.

Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang memiliki peran dan fungsi strategis untuk  mendekatkan berbagai pelayanan kesehatan dasar dimasyarakat termasuk pelayanan sosial lainnya. Posyandu memiliki potensi besar karena mampu menjangkau tidak hanya di tiap desa dan kelurahan namun sampai ke RW maupun dusun. Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat untuk berkerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan. Dengan terbentuknya kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini dikerjakan oleh petugas kesehatan saja dapat dibantu oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat bukan hanya merupakan objek pembangunan, tetapi juga merupakan mitra pembangunan itu sendiri. Selanjutnya dengan adanya kader, maka pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan sempurna berkat adanya kader, jelaslah bahwa pembentukan kader adalah perwujudan pembangunan dalam bidang kesehatan. (MH - Promkes)

.

 

 

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech