Beranda
Manfaatkan Lahan Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Gambar : Manfaatkan Lahan Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Wilayah Indonesia sesungguhnya memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan paling kaya di dunia. Dari sekitar 40.000 species flora yang tumbuh di dunia, negara kita memiliki 30.000 species tumbuhan. Ada srekitar 940 species yang berkhasiat obat. Jumlah tersebut diperkirakan meliputi 90% dari jumlah tanaman obat yang beredar di Asia. Empon-empon dan temu-temuan adalah Sebagian diantaranya. Nenek moyang kita sejak dahulu telah memanfaatkannya untuk memasak sehari-hari, menjaga Kesehatan, mengobati penyakit.Ketika dunia kedokteran modern belum di kenal, peranan aneka tanaman ini sudah amat besar.
Minuman herbal empon-empon bisa membuat imun tubuh lebih kuat. Dengan mengkonsumsi minuman herbal dari ramuan tradisional itu, maka tidak mudah tertular virus apapun. Sesungguhnya bangsa ini mempunyai ketahanan tubuh yang luar biasa dan itu terkandung dalam produk-produk empon-empon yang biasa di konsumsi.
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Prov. Kepri melakukan silahturahmi dan saling berbagi informasi kepada Kader Asman Toga Kencur Rimba Jaya Dinkes Kota Tanjungpinang. Kader Asman Toga ini di bawah binaan Puskesmas Pancur Tanjungpinang serta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangannya sebagai tempat membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat-obatan.
Menurut Sub koordinator seksi pelayanan Kesehatan tradisional, Ardhani akhirudin, SKM, membudidayakan toga atau tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat, setidaknya dapat memacu rumah tangga keluarga untuk membangun usaha kecil dan menengah pada bidang obat-obatan herbal.
“Bagus, bila setiap keluarga mampu membudidayakan tanaman obat secara mandiri serta memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga,
Selain itu melalui pemanfaatan lahan dan pekarangan sebagai tempat budidaya toga, setidaknya dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran lingkungan dari dampak perubahan iklim. (WA)