Simak Jenis dan Mekanisme Pemilihan Vaksin Dosis Ketiga

Cetak

Jenis vaksin Booster

Gambar : Jenis vaksin booster 

Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster resmi dimulai pemerintah pada Rabu (12/1/2022). Pemberian vaksinasi booster bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19.

 

Ada 5 jenis vaksin yang digunakan sebagai booster yakni CoronaVac/Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Vaksinasi booster akan diberikan secara gratis bagi masyarakat umum berusia diatas 18 tahun, dengan prioritas sasaran lansia dan penderita imunokompromais, dan telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan.

Sebelum memilih jenis vaksin booster, penting untuk memperhatikan pengkategorian jenis vaksin sebagai homolog, heterolog, atau bisa keduanya.  Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting menjelaskan mengenai mekanisme pemilihan vaksin booster sebagai berikut :

Homolog, yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Sedangkan Heterolog, yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Namun demikian, jenis vaksin booster yang diberikan akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi primer, yakni dosis pertama dan kedua yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Selanjutnya, Setelah mengenal mekanisme pemberian vaksin, Yuk simak jenis vaksin primer (dosis pertama dan kedua) Anda.

Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan:

- Vaksin Astra Zeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.

- Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.

Untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca maka diberikan:

- Vaksin Modema, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.

- Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru untuk Vaksinasi Program akan disampaikan kemudian..

Adapun kombinasi vaksin booster ini sudah sesuai dengan pertimbangan para peneliti BPOM maupun ITAGI serta mempertimbangkan ketersediaan vaksin  Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster/dosis lanjutan tersebut menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang. Meskipun telah divaksinasi, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan 5M sebagai kunci untuk memberikan perlindungan yang optimal. (AD)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech