Bagaimana Pandangan World Health Organization (WHO) Mengenai Vaksin Booster?

Cetak

Vaksin Booster

Kita pasti sudah sering mendengar istilah vaksin booster. Vaksin booster merupakan dosis ketiga dari vaksinasi termasuk untuk vaksinasi COVID-19. Menurut WHO, vaksin booster dapat diberikan karena beberapa alasan. Di Indonesia, vaksin booster baru diberikan kepada para tenaga kesehatan, karena tenaga kesehatan adalah sektor terdepan dalam penanggulangan COVID-19. Vaksin booster untuk kalangan non-nakes masih perlu riset lanjutan terkait adanya peningkatan respon imun pada tubuh

 

Menurut WHO ada tiga alasan mengapa di berikan dosis tambahan, yaitu

1. Jika tubuh tidak merespons

Jika tubuh tidak merespons secara memadai (misalnya karena memiliki gangguan kekebalan) seperti seharusnya dari dua dosis pertama yang diterima. Hal ini berdasarkan fakta di mana ada orang yang memiliki kondisi immunocompromised (gangguan sistem imun) serius dan tidak menerima dengan baik dua dosis COVID-19, sehingga butuh booster dengan beberapa pertimbangan lain.

2. Waktu kekebalan

Jika seiring waktu, kekebalan yang terbentuk mulai berkurang, memburuk, atau menurun. Fakta yang ada, saat ini bukti menunjukkan vaksin bertahan dengan sangat baik untuk melindungi dari penyakit parah, rawat inap, atau bahkan kematian.

3. Jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian baru yang muncul.

Namun, fakta saat ini, vaksin COVID-19 mampu bertahan sangat baik dalam menghadapi spektrum penyakit yang parah dari varian-varian yang ada. Secara umum, vaksin berkinerja sangat baik.  Menurut WHO, fokus utama pemberian vaksin COVID-19 saat ini ditujukan untuk melindungi orang-orang yang belum terlindungi sama sekali oleh vaksin demi mengurangi penularan dan kemungkinan munculnya lebih banyak varian.  WHO juga menilai, dibutuhkan lebih banyak penelitian lebih lanjut tentang manfaat pemberian dosis ketiga, apakah benar bisa meningkatkan respons imun.

Selain itu, pemberian vaksin dosis ketiga juga perlu dipantau terkait masalah keamanannya.  “Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan. Kami ingin melihat database keamanan sebelum membuat rekomendasi semacam itu. Bukti ini sedang dibangun, tapi kami belum sampai di sana,” ujarnya. Adapun menurut Kementerian Kesehatan, saat ini pemberian vaksi booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada pihak selain nakes ke depannya. (MH)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech