Tracing Sebagai Langkah Efektif Dalam Upaya Pencegahan Penularan COVID-19

Cetak

tracing

Gambar : Tracing Sebagai Langkah Efektif Dalam Upaya Pencegahan Penularan COVID-19

Bicara tentang Covid-19 tentunya menjadi hal yang sangat perlu menjadi perhatian khusus. Terlihat bahwa semua pihak di seluruh belahan dunia tengah sibuk melakukan berbagai tindakan pengobatan dan pencegahan dari meluasnya wabah Covid-19. Semua pihak sudah sepatutnya terlibat didalamnya, tidak hanya pemerintah melainkan semua kalangan masyarakat juga sudah sepatutnya turut andil dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Untuk itu, penting bagi kita semua dalam upaya membangun kesadaran pribadi tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes) dimana pun kita berada. Selain upaya pencegahan melalui taat prokes, setiap kalangan masyarakat juga perlu turut bekerjasama dengan pemerintah dan tenaga medis dalam upaya pencegahan pandemi ini. Salah satunya adalah dengan melakukan proses tracing.

 

Tracing (pelacakan kontak) adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut. Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO) pelacakan kontak erat untuk Covid-19 meliputi upaya identifikasi orang yang mungkin terpapar dengan SARS-CoV-2, dan pemantauan harian atas kontak erat setiap hari selama 14 hari. Tujuannya adalah untuk menghentikan penularan virus dengan mengurangi jumlah orang pembawa virus yang berkegiatan. Konsep pelacakan kontak dimaksudkan untuk memberikan respons cepat ke orang yang baru atau diduga terinfeksi dan mengawasi mereka dengan cermat. Langkah ini bagian dari pencegahan penyebaran virus lebih lanjut.

Bagaimana cara kerja contact tracing?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelacakan kontak dilakukan melalui tiga langkah, yaitu :

1. Melakukan identifikasi kontak.

Pada tahapan ini, orang yang terinfeksi diminta untuk merunut kegiatannya sejak timbulnya gejala penyakit dan jumlah orang yang telah mereka kunjungi atau kontak. Misalnya, keluarga, teman, kerabat, kolega atau petugas kesehatan.

2. Mendaftar Kontak.

Dalam proses ini, siapapun yang telah melakukan kontak langsung dengan pasien positif akan didata. Individu yang terinfeksi juga diberikan informasi mengapa perlu melakukan karantina mandiri pada tahap awal ini. Perlu diberitahukan bahwa karantina mandiri penting dilakukan untuk menghentikan penyebaran infeksi ke tingkat masyarakat.

3. Tindak Lanjut Kontak.

Tindak lanjut rutin dilakukan ke seluruh orang yang sudah didaftar. pemantauan gejala pun dilakukan rutin dan berkala. Mereka juga diminta melakukan karantina mandiri untuk pencegahan penyakit.

Upaya pencegahan melalui tracing ini dapat dikatakan rumit, karena harus mengindentifikasi kembali kontak pasien positif dengan orang sekitarnya yang tentunya tidak hanya satu. Dalam hal "Kontak erat" ini mengandung arti bahwa kontak tatap muka dengan pasien positif atau orang yang terinfeksi menghabiskan waktu lebih dari 15 menit dalam jarak dua meter dengan orang lain.

Tracing dapat dikatakan sebagai langkah efektif dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Hal ini dikarenakan dengan adanya pelacakan kontak, petugas tracing akan segera mendeteksi orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit ini. Proses lanjutan contact tracing ini juga memungkinkan pengujian langsung bagi mereka yang menunjukkan gejala maupun tanpa gejala agar dapat terdeteksi secara cepat, sebagai bentuk upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19.

Mari kita bekerjasama bantu pemerintah, tenaga medis dan petugas tracing putuskan rantai penularan Covid-19 melalui pelacakan kontak (tracing). Karena dengan tracing, sesungguhnya kita juga turut melindungi orang disekitar kita agar terhindar dari penularan Covid-19 dan jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19. (AD)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech