Berbagai Upaya Dinkes Kepri Dalam Menurunkan Prevalensi HIV

Cetak

HIV dapat dicegah dan dikendalikan

Gambar : Hari AIDS sedunia - 1 Desember 2020

Setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya, kita akan memperingati Hari AIDS sedunia. di mana peringatannya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap virus HIV/AIDS. Pada Tahun ini Hari AIDS Sedunia jatuh pada Selasa, 1 Desember 2020. Sejak diperkenalkan pada publik sebagai penyakit mematikan pada 1 Desember 1982, AIDS sudah menjangkiti lebih dari 75 juta orang dan 32 juta di antaranya meninggal dunia. Adapun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut pada 2018, terdapat 38 juta orang yang terinfeksi virus HIV.

Sedangkan Angka prevalensi HIV (Human Immunodeficiency Virus) Provinsi Kepulauan Riau merujuk kepada angka prevalensi pusat tahun 2019 yaitu <0,05%. Untuk menurunkan angka prevalensi HIV/AIDS, beberapa strategi telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, diantaranya pengembangan klinik layanan sukarela bagi masyarakat yang ingin mengetahui status HIV dan akselerasi klinik perawatan dukungan pengobatan (PDP) bagi pasien yang positif HIV dan harus memulai pengobatan ARV. Selain hal tersebut, ada pencapaian target yang juga dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau disebut Fasttrack 90-90-90 yang mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan RI yaitu :

Penderita HIV tidak akan normal sebagaimana orang bukan penderita, namun virusnya dapat ditekan dan tidak menulari orang lain jika patuh minum obat secara teratur karena itu pemerintah masih terus mencari penderita HIV untuk kemudian diberikan pengobatan secara teratur.

VCT

Gambar : Peta Sebaran Layanan HIV di 7 Kab/Kota

Beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dalam menurunkan prevalensi HIV di Provinsi Kepulauan Riau yaitu :

Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat HIV yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. ARV akan memperlambat pertumbuhan virus. Seiring berjalannya waktu, HIV bisa menjadi kebal terhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi golongan ARV akan diberikan pada penderita. Kendati hingga saat ini vaksin HIV/AIDS belum ditemukan namun obat-obatan untuk gejalanya kini semakin mudah diakses. angka kematian pun menurun sampai 55% sejak puncak kematian akibat HIV/AIDS pada 2004. Pengobatan secara teratur juga membuat pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa menjalani hidup dengan normal.

 

 

-AD

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech