Mengapa Pasien Dengan Diabetes Rentan Terhadap Penularan Covid-19?

Cetak

Diabetes COVID

 

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

 

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Jenis-Jenis Diabetes Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini. Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Gejala Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:

Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor risiko diabetes Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.

Diagnosis Diabetes dengan Gejala diabetes biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba. Dikarenakan diabetes seringkali tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya, maka orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin. Di antaranya adalah:

Mengapa penderita diabetes rentan terhadap virus corona penyebab Covid-19? Tampaknya ada dua alasan untuk ini. Pertama, sistem kekebalan terganggu akibat diabetes, membuat penderitanya lebih sulit untuk melawan virus dan kemungkinan mengarah ke periode pemulihan yang lebih lama. Kedua, virus dapat berkembang di lingkungan glukosa darah tinggi.

Apakah penderita diabetes berisiko lebih besar terkena Covid-19? Tidak ada data yang cukup untuk menunjukkan apakah orang dengan diabetes lebih mungkin untuk mendapatkan Covid-19 daripada populasi umum. Masalah yang dihadapi penderita diabetes terutama adalah masalah hasil yang lebih buruk, bukan peluang yang lebih besar untuk tertular virus. Di Cina, di mana sebagian besar kasus telah terjadi sejauh ini, orang dengan diabetes memiliki tingkat komplikasi serius dan kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang tanpa diabetes. Umumnya semakin banyak kondisi kesehatan seseorang (misalnya, diabetes dan penyakit jantung), semakin tinggi peluang mereka mendapatkan komplikasi serius dari Covid-19.

Apakah penderita diabetes memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius dari Covid-19? Orang dengan diabetes menghadapi kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius dari Covid19. Secara umum, orang dengan diabetes lebih cenderung mengalami gejala dan komplikasi parah ketika terinfeksi virus. Jika diabetes dikelola dengan baik, risiko sakit parah akibat Covid-19 hampir sama dengan populasi umum. Ketika orang-orang dengan diabetes tidak mengelola diabetes mereka dengan baik dan mengalami gula darah yang berfluktuasi, mereka umumnya berisiko untuk sejumlah komplikasi yang berhubungan dengan diabetes. Memiliki penyakit jantung atau komplikasi lain selain diabetes dapat memperburuk kemungkinan sakit parah dari COVID-19, seperti infeksi virus lainnya, karena kemampuan tubuh untuk melawan infeksi terganggu.

 

-MH

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech