Orientasi Pandu PTM Di FKTP Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2020

Cetak

Pandu PTM

Gambar : Orientasi Pandu Ptm Di Fktp Tingkat Provinsi Kepulauan Riau, 04-06 Maret 2020

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada Triple Burden, yaitu suatu keadaan dimana penyakit menular (communicable diseases) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, dilain pihak angka kesakitan dan kematian yang disebabkan PTM (non-communicable diseases) cenderung meningkat, dan sekaligus menghadapi tantangan penyakit-penyakit yang muncul kembali (re- emerging infectious diseases) atau munculnya penyakit - penyakit baru (new-emerging infectious diseases). Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya.

 

Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (34,1%), penyakit jantung (7,2%), stroke (10,9 %) diabetes melitus (2 %), ginjal kronis 3,8%), jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi sebesar 25,8%, penyakit jantung (7,2%), stroke (7 %) diabetes melitus (1,5%), ginjal kronis 2 %)  terjadi kenaikan yang signifikan pada penyakit tidak menular yang berbiaya tinggi.  Disamping itu pada faktor risiko PTM terjadi kenaikan yaitu obesitas 21,8%, obesitas sentral 31 %, merokok 29,3% , aktifitas kurang  33,5% dan kurang makan sayur dan buah 95,5% serta merokok pada remaja    sebesar 9,1%. Hal ini jika tidak dikendalikan maka penyakit tidak menular akan terus mengalami peningkatan kasus yang juga akan terjadi peningkatan beban biaya akibat PTM serta kurangnya produktifitas penduduk khususnya pada usia produktif.

Upaya pencegahan dan pengendalian PTM merupakan salah satu upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi individu dan masyarakat.  Program unggulan untuk mencegah dan mengendalikan PTM, seperti CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang baik dan seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres), deteksi dini faktor risiko yang melibatkan peran serta masyarakat melalui POSBINDU PTM (Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di sekolah, tempat kerja, jemaah haji, deteksi dini faktor risiko PTM terpadu dengan Pengendalian hipertensi – DM terintergrasi, kanker serta penyakit Paru melalui melalui PANDU PTM di FKTP (Pelayanan Terpadu PTM di Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama, Pendekatan Praktis Penyakit Paru, Pembatasan Konsumsi Gula, Garam dan Lemak, Upaya Berhenti Merokok, dan Surveilans Faktor Risiko PTM.

Dalam melakukan upaya pencegahan dan  pengendalian  PTM, khususnya Pelayanan Terpadu PTM di FKTP, diperlukan dukungan sumber daya kesehatan sebagai pelaksana yang bekerja secara profesional. Oleh karena itu diperlukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan, tidak hanya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota tetapi sampai tingkat FKTP (Puskesmas). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan PANDU PTM di FKTP, maka perlu dilakukan Orientasi Pelayanan Terpadu PTM bagi tenaga kesehatan di FKTP.

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech